It was a nice sunny Wednesday in Jeju. Kami bangun, mandi, dan sarapan di lobby Sum Guesthouse. I had instant ramyeon, fried egg, and orange juice for breakfast. Sesuai dengan pembicaraan malam sebelumnya, jam 9 kami janjian dengan owner Sum Guesthouse, Joy-ssi, yang akan membawa kami tour ke tempat pilihan kami. Harga tour untuk 1-4 orang adalah KRW 100,000 (tidak termasuk tiket masuk dan makan), kami berempat, jadi seorang membayar KRW 25,000, itupun tidak ditagih di awal, melainkan kesadaran membayar setelah sampai kembali di guesthouse. Setelah berpikir dan berembuk karena kami hanya punya 1 hari penuh untuk menjelajah Jeju, kami memilih ke daerah Seogwipo, dan melewatkan segala jenis museum.
Dalam perjalanan menuju Seogwipo, kami sempat parkir dan mampir ke salah satu horse ranch di Jeju, atas request saya. Saya tahu tentang kuda Jeju dari salah satu variety show kesukaan saya 1 Night 2 Days. Kuda Jeju ini bentuknya pendek namun panjang, dan di tubuhnya ini di-cap nomor-nomor, saya ingat di acara 1 Night 2 Days ketika mereka harus berfoto dengan kuda nomor tertentu. Karena parkir di pinggir jalan, kami masuk lewat pagar pembatas, mengikuti tour leader kami si Mr. Joy, tapi ternyata sebenarnya kami tidak boleh masuk dari situ, tapi dasar tour leader bandel, walau sudah diteriakkin ahjussi dari horse ranch-nya dia dengan sigap menyuruh kami segera berpose, foto, dan cepat-cepat keluar pagar lagi. The kind of experience you won't get from another tour.
Di atas penampakan Joy-ssi yang lagi ikutan foto-foto pake kameranya, sebenarnya tidak sengaja terambil ketika saya lagi bikin panorama-shot di handphone. Point super plus tour dengan Joy-ssi adalah, selain diantar ke tempat tujuan, dia juga membawa Canon 5D nya dan dengan sukarela dan senang hati mengambil foto-foto kami, baik candid maupun berpose, dan langsung boleh dicopy, I love Joy-ssi!
Perjalanan ke Seogwipo dilanjutkan, sambil ngobrol-ngobrol dengan Joy-ssi, we even taught him to say 'ciyus', hopefully he won't use it on his trip to Bali. Sepanjang jalanannya dihiasi dengan pohon-pohon yang sangat lebat di kiri dan kanan, such a scenic view. Akhirnya sampai di daerah Seogwipo yang terletak di Selatan Jeju-do, dan stop pertama kali adalah Jeongbang Fall. Harga tiket masuk orang dewasa adalah KRW 2,000. Konon, Jeongball Fall ini merupakan satu-satunya air terjun di Asia yang airnya jatuh langsung ke laut, how cool is that?
Dan di sini saya menemukan fakta bahwa saya memilikki kesulitan berjalan dan melompat di antara batu-batu (imagine me menatap sendu segenap anak-anak sekolahan field trip yang meloncat lincah dari batu ke batu). But overall, the view was really pretty, airnya itu, bagus yah warnanya. Saya benar-benar suka pohon-pohon di sini, padahal biasanya tidak tertarik dengan tumbuh-tumbuhan.
Pemberhentian berikutnya adalah Oedolgae Rock. Tempat ini gak kalah cantiknya, walau objek utamanya adalah si batu setinggi kurang lebih 20 meter yang kalau diperhatikan sepintas bentuknya mirip wajah manusia, namun pemandangan di sekitarnya benar-benar cantik. Tempat ini juga merupakan salah satu lokasi shooting drama 'Daejanggeum' yang sempat populer juga di Indonesia. Walaupun di Jeju lebih hangat daripada Seoul, namun angin di sini cukup bikin semriwing juga. The best thing is, masuknya gratis.
Dan tidak terasa, waktu makan siangpun tiba. Kata Joy-ssi, karena Seogwipo banyak dikunjungi turis, harga makanan di sana cukup mahal, namun untungnya karena sudah sering bolak-balik ke daerah sini, dia membawa kami ke rumah makan lokal, yang memang selain meja kami, isinya ahjussi-ahjussi.
Menu utama makanan kami adalah Ojingeo Bokkeum (Korean Spicy Stir-fried Squid), dan ikan goreng (yang saya lupa jenisnya). Masing-masing dari kami mendapat sepotong ikan, yang walau kelihatannya sederhana tapi sangat nikmat, digoreng dengan cabai dan bawang. Ojingeo Bokkeum-nya disajikan dalam porsi yang besar, dimasak dengan bawang bombay melimpah (yay! I love onions). Tak lupa limpahan banchan menemani makan siang kami, juga semangkuk nasi untuk setiap orang. Banchan favorit saya kala itu adalah tauge-nya, padahal kalau di sini saya tidak pernah suka tauge. Tauge di sana lebih panjang dan bersih, dan untuk banchan ini, dimasak dengan wijen dan saya rasa itu yang bikin enak, saya sampai nambah. Untuk kesemua ini, seorang cukup membayar KRW 6,000 (yang termasuk murah untuk standard harga makanan di Korea).
Pastinya kami makan dengan lahap, dan Joy-ssi nampak cukup kagum melihat saya dan teman-teman lancar menggunakan sumpit. Sayapun menjelaskan bahwa di Indonesia, orang-orang juga bisa menggunakan sumpit, misal untuk makan mie, juga kalau di restoran Chinese food, atau Japanese food, orang Indonesia juga menggunakan sumpit. Rasa-rasanya sih orang-orang Korea tidak begitu mengenal Indonesia, karena berkali-kali salah menyebut Malaysia, dan berkali-kali juga kami meralat...Indonesia.
Perut kenyang, hati senang, perjalanan kembali dilanjutkan ke Jungmun Daepo Coast Jusangjeolli Cliff, dengan tiket masuk seharga KRW 2,000. Di tempat ini kita bisa melihat bebatuan dengan bentuk hexagonal dan panjang yang bervariasi di pinggir laut yang terbentuk dari lava Hallasan yang meletus ke laut Jungmun. Dan kembali saya terkagum dengan pemandangan di sini, betapa indah pekerjaan tangan Tuhan.
Lanjut lagi ke Cheonjiyeon Falls, dengan biaya masuk KRW 2,500. Untuk menyeberangi lembah Cheonjiyeon, harus melewati jembatan Seonimgyo, yang di kiri kanannya terdapat ukiran 7 bidadari.
Di Cheonjiyeon ini terdapat 3 air terjun, namun ada 1 yang hanya terlihat di kala hujan. Pemandangan baik air terjunnya maupun jalan-jalannya juga sungguh indah. Airnya bersih, pohon-pohonnya sangat teduh.
Di depan tempat-tempat wisata yang kami kunjungi terdapat beberapa pedagang, mulai dari seafood sampai jeruk mandarin. Jeju juga dikenal akan jeruk mandarin-nya, ketika di airportpun saya melihat kebanyakan orang mengangkut kardus jeruk mandarin untuk dibawa pulang.
Kalau belum melihat Dol Hareubang, rasanya belum ke Jeju. Dol Hareubang merupakan patung yang menjadi maskot Jeju, di belahan manapun di Pulau Jeju, pastinya kita akan menemukan patung Dol Hareubang ini, bahkan banyak dijual sebagai souvenir dalam ukuran mini.
Joy-ssi sempat membelikan masing-masing kami sekotak entah apa disebutnya manisan atau permen khas sana. Bentuknya kotak panjang, teksturnya kenyal, pertama dimakan rasanya agak aneh, namun kalau sudah dikunyah bikin nagih.
Untuk pemberhentian terakhir, tadinya kami akan ke Yongmeori Beach, yaitu bagian dari Gunung Sanbang yang memanjang ke daerah laut. Katanya bentuk dari Yongmeori Beach ini menyerupai kepala naga yang hendak menyelam ke laut, apa daya saat itu pantainya ditutup karena ombak yang berbahaya, jadinya saya hanya bisa mengabadikan gambar Sanbangsan-nya saja.
Kamipun berpindah tempat tujuan ke Songaksan, sebuah gunung dengan 99 puncak kecil. The breathtaking view of a mountain meeting the sea was thrilling me. Kami mendaki ke puncak Songaksan, walau agak ngos-ngosan, but the view above worth it. Dari atas Songaksan kita dapat melihat pulau yang merupakan ujung Selatan dari Korea Selatan.
If you go to Jeju, do visit Seogwipo area. Di bawah ini merupakan beberapa foto dari kamera-nya Joy-ssi. See? Where else will you get a tour leader + great photographer like this in a package (if ever you read this, I'm promoting Sum Guesthouse and you Park Soon Taek-ssi).
Dan tidak terasa, waktupun sudah memasukki malam dan kami kembali ke guesthouse. Setelah mandi dan kawan-kawan, kamipun pergi ke rumah makan yang direkomendasikan Joy-ssi untuk makan malam. Malam itu kami makan Dwaeji Duruchigi, yaitu pork yang dimasak dengan sayur-sayuran dan red chilli, seharaga KRW 6,000 per orang. Rasanya enak, tapi apa daya saya masih terbayang-bayang si black pig dari malam sebelumnya.
-------
KRW 1 ± IDR 9
SOUTH KOREA TRIP SERIES
[2013]
[2016]
안녕하세요!
SOUTH KOREA TRIP (2016): Preparation and Cost (Visa, Accommodation, Transportation, etc)
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
Hwaaaaa bagus ya Korea....
BalasHapusJujur ya... gw itu selama ini belum pernah tertarik travelling ke Korea walaupun udah baca cerita travelling banyak orang (Kenapa belakangan ini banyak banget yang ke Korea ya?). Tapi kayanya cerita travelling lo ini yang akhirnya sukses bikin gw tergiur.
Btw itu manisan yang lo ga tau namanya...mirip brem ya penampakannya
Iyah, saya jatuh cinta sama Korea Selatan :D
HapusAyok ke sana (sama anaknya tapi nanti, hehe)
Mirip yah? Tapi beda sih rasanya, ini kenyal-kenyal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJeongbang fall bukan satu-satunya air terjun yg jatuh ke laut. Kita punya dua malah, di Gunung Kidul dan Pacitan :D
BalasHapusada no kontak taxinya ngak yah? boleh minta?
BalasHapus