Bagi yang suka kebudayaan Korea Selatan, pasti sudah tidak asing dengan Hanbok, yaitu pakaian tradisional Korea Selatan. Nah, belum lengkap rasanya kalau ke Korea Selatan dan belum foto-foto mengenakan Hanbok ini. Di beberapa tempat wisata, Gyeongbokgung misalnya, terdapat penyewaan pakaian tradisional ini. Hanya saja sebagai turis hemat, saya lebih suka mencari yang gratisan. Pas sekali di Myeongdong, yaitu di Seoul Global Culture & Tourism Center, diperkenankan untuk mencoba Hanbok gratis.
Hari itu Sabtu pagi menjelang siang, kami menghampiri petugas yang bisa berbahasa Inggris dan diarahkan untuk mengisi buku tamu. Di dalam buku itu, ada slot-slot waktu, setiap slot dapat diisi maksimal 3 nama (1 nama bisa untuk beberapa orang sekaligus), dan kamipun harus menunggu sekitar 1 jam untuk dapat mencoba Hanbok tersebut. Jadilah sambil menunggu, kami jalan-jalan lagi di sekitar Myeongdong (masih belum bosan juga).
Ketika giliran tiba, langsung saya memilih Hanbok-nya, ada beberapa pilihan dan ukuran, juga aksesoris pelengkap. Setiap visitor yang telah mendaftar, mendapat jatah waktu sekitar setengah jam untuk mencoba dan foto-foto menggunakan Hanbok tersebut. Langsunglah kami siap dengan pakaian kami masing-masing dan sibuk jeprat-jepret sampai diingatkan bahwa waktunya sudah habis :D
Sekeluar dari gedung, sempat lagi teman-teman saya jajan, dan saya kebagian icip-icip.
Saya suka tornado potato yang seperti gambar di atas, ada yang kentang saja, ada juga yang dengan sosis. Kentangnya diberi bumbu, jadinya nikmat. Sepertinya tornado potato ini juga bisa ditemukan di Jakarta sih yah?
Perjalanan dilanjutkan untuk mengunjungi Sindangdong yang dikenal akan Tteokbokkinya. Di daerah sini, kami sempat nyasar ketikan mencari Tteokbokki town ini, sempat bertanya sama ahjumma-ahjumma, namun karena dia menjelaskan dengan bahasa Korea, yang ada kami makin bingung. Akhirnya kamipun bertanya kepada seorang ahjussi, dengan keyword: Tteokbokki, bermodal juga aplikasi bahasa Korea di handphone. Si ahjussipun akhirnya menggambarkan peta untuk kami, setelah rasa-rasanya mengerti, kamipun kembali jalan. Setelah kami jalan, ternyata si ahjussi menyusul kami dengan motor, dan memastikan kami jalan ke tempat yang benar, wah baiknya.
Dan dengan selamat kami tiba di tujuan (akibat nyasar, yang dekat jadi jauh). Nah, kalau sudah melihat plang biru seperti gambar di bawah, berarti kalian sudah tiba di Sindangdong Tteokbokki Town (itu yang tertulis di plang) yang di sepanjang jalannya terdapat restoran-restoran Tteokbokki. Kamipun masuk ke salah satu restoran yang paling terkenal yaitu Mabongnim Halmeoni Tteokbokki, yang dari tulisan yang tertera di papan sudah ada sejak tahun 1953. Restoran ini juga sudah beberapa kali masuk di acara-acara televisi.
Restorannya sangat ramai, hampir semua meja terisi. Di setiap meja terdapat kompor, untuk memasak tteokbokki dan kawan-kawannya. Kami memesan porsi untuk 4 orang seharga KRW 20,000, yang muncul dalam bentuk panci yang berisi tteok, ramyeon, jjolmyeon (mie yang mirip spaghetti), telur, mandu goreng (pangsit ala Korea), juga favorit saya: odeng! Selain itu ada daun bawang, bawang bombay, juga bumbunya, serta air. Kamipun duduk manis, dan menunggu makanan kami siap dimakan.
Hasil akhirnya adalah seperti gambar di atas, warnanya menjadi kemerahan dengan kuah yang kental, dan rasanya? Super nikmat! Ramyeon dengan kuah kental, tteok yang kenyal, odeng yang nikmat yang menyebabkan beberapa hari lalupun saya ngidam makanan ini. Kalau dari hasil cari tahu sih rasanya ada di salah satu supermarket Korea di Jakarta dengan nama Rappoki, tapi entah rasanya sama atau tidak karena saya belum sempat mengunjungi supermarket tersebut.
Kalau biasa dapat banchan, kali ini kami dapat 1 yaitu pickled yellow radish yang sudah dikemas. Seperti biasa untuk air putih disediakan free, namun kami melihat di setiap meja ada sekotak juice, dan gak mau kalah sama orang lokal, kamipun memesan juice yang sama. Rasanya memang segar, dan cocok untuk menemani makan tteokbokki and friends ini. Oh iya, disediakan juga celemek untuk dipakai ketika makan, mungkin agar tidak belepetan.
Dari Sindangdong, kami mengarah ke Namsagol Hanok Village. Di tempat ini ada beberapa hanok (rumah adat Korea), yang bisa kita lihat juga bagian dalamnya dan juga tertera keterangan-keterangan di depannya. Saya melihat, lebih banyak turis lokal yang ada di sini, dibanding turis asing. Banyak juga anak-anak yang sedang tour keliling Namsagol Hanok Village ini bersama pemandunya. Bahkan ada juga anak-anak yang sedang belajar dengan Pak Guru di dalam hanok tersebut.
Siang itu sangat terik, begitulah mungkin cuaca di bulan Mei, hari ini tidak ada matahari, keesokannya terik super. Di Namsagol Hanok Village ini kita juga bisa melihat orang-orang mencoba permainan tradisional Korea, yang saya tidak tahu nama-namanya, tapi pernah saya lihat di beberapa variety show. Plus point dari Namsagol Hanok Village ini adalah, no entrance fee (baca: gratis), dan pemandangannya cukup bagus, kita bisa melihat N Seoul Tower dari kejauhan.
Dan selanjutkan kami menuju ke Seoul City Hall. Dari mana saya tahu City Hall ini? Dari Running Man episode 130, Reincarnation :p Kebetulan di depan City Hall ini sedang ada festival. Ketika kami sampai, ada penyanyi-penyanyi seriosa di atas panggung, sementara orang-orang duduk santai di rumput, menikmati suasana. Kami juga gak mau ketinggalan mencoba duduk-duduk di rumput, secara di Jakarta, rasanya takut kotor kalau mau duduk di rerumputan tanpa dialasi lebih dahulu.
Pemandangan yang juga menyenankan buat saya adalah Korean toddlers! They are super adorable! Pipinya merah-merah, bajunya lucu-lucu dan stylish, menggemaskan sekali.
Di depan City Hall, ada Seoul Metropolitan Library yang berada di dalam gedung City Hall yang lama. Perpustakaannya baguuus, ramai dengan orang tua dan anak-anak. Kalau anda pecinta Running Man, atau pernah menonton video klip Psy-Gentleman, pasti tidak asing dengan gedung ini. Saya ingat di tangga pada foto di bawah, anggota Running Man kejar-kejaran di episode 130 yang saya mention di atas :p
Sebenarnya ada konektor antara gedung City Hall yang baru dan lama ini, namun kami harus masuk dari luar. Gedung Seoul City Hall yang baru ini sangat modern, luarnya berupa kaca, dan di dalamnya banyak tumbuhan. Arsitekturnya sangat modern, dan di bagian depannya dipamerkan beberapa hasil karya seni kontemporer.
Dari Seoul City Hall, kami sempat menempuh perjalanan cukup jauh dan mampir ke I'Park Mall karena teman saya ingin merasakan mall di Seoul. Namun pada kenyataannya, memang mall di Jakarta sudah paling yahud punya. Akhirnya yang kami lakukan hanya keliling sebentar dan mampir ke 7/11 dan membeli snack. Saya membeli onigiri berisi spicy tuna mayo seharga KRW 700 dan sebotol Milkis, cukup untuk cemilan sore.
Tujuan selanjutnya adalah Dongdaemun. Saat kami tiba di Dongdaemun, waktu sudah hampir malam, dan ternyata sedang ada festival lantern dan jalanan ditutup. Pemandangan yang cukup unik dan langka di mana umat Buddha berjalan dalam iringan-iringan yang cukup panjang dengan tampilan yang variatif. Lucky tourists we were, bisa saja pas timing ke Dongdaemun-nya.
Entah kami kemalaman, atau karena acara tersebut, toko-tokonya sudah banyak yang tutup. Kamipun berjalan tanpa arah tujuan, dan akhirnya mampir ke Migliore yaitu pusat perbelanjaan yang tidak terlalu besar, yang kios-kiosnya menyerupai kios-kios di ITC. Saya membeli beberapa pakaian di Migliore, harganya tidak mahal dan bisa ditawar, kebanyakan bajunya made in Korea. Sejujurnya saya bingung berapa patokan nawar di sini, jadi saya nawar yang menurut saya masih masuk akal saja harganya. Di beberapa toko malah sebelum ditawar, harganya sudah diturunkan sendiri.
Sekeluar daari Migliore, kembali teman-teman saya jajan dan saya pastinya turut mengambil bagian dalam mencicip. Malam itu saya mencicipi sosis dililit kentang goreng, yang tidak senikmat tornado potato, semacam sate yang enak karena saya suka pork, juga ice cream waffle yang enak banget, nyam! Di jalanan juga ada beberapa kios yang menjual mulai dari pakaian, casing, topi, dan lain sebagainya dengan harga yang cukup murah. Teman saya membeli topi di salah satu kios dengan harga yang lumayan jauh lebih murah daripada di Namdaemun Market.
Dari Dongdaemun kami berjalan kaki kembali ke daerah Myeongdong, saya sarankan untuk kalian, naik subway atau taxi saja, karena jauh! Tapi memang berjalan kaki malam hari di kota yang aman dan bersih seperti Seoul selalu ada kesan sendiri yang menyenangkan, sesuatu yang tidak akan saya lakukan kalau di Jakarta. Karena sudah terlalu malam, dan malas cari makan di tempat lain, dan memang sudah banyak yang tutup, akhirnya kami makan di McD!
Saat itu sekitar jam 11 malam, dan saya melahap Bulgogi burger (KRW 2,000) serta 4 McNuggets (KRW 2,500). At least I've walked a lot (excuse).
-------
KRW 1 ± IDR 9
SOUTH KOREA TRIP SERIES
[2013]
[2016]
안녕하세요!
SOUTH KOREA TRIP (2016): Preparation and Cost (Visa, Accommodation, Transportation, etc)
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
lucu ya foto2 ama hanbok nya!!!
BalasHapusjajan2an nya menarik2.. terutama yang tornado potato itu yang sama sosis. keliatannya enak banget. :)
Iyah bener, jajanan di sana memang menarik-menarik :D
HapusJadi pengin ke Korea next trip, bisa belanja sambil liat pemandangan, dan mengenal budaya sekaligus kuliner.
BalasHapussaya juga masih pengen balik lagi ke sana, memang negara yang menarik dan menyenangkan :)
Hapusya ampun jadi pengen ke korea :')
BalasHapusada rekomen acara menarik kalo suka anak2 Korea yg lucu2 ^^ search aja Appa Odiga ^^
Saya nonton Appa Eodiga :D
HapusFavorit saya Junsu & Yoon Hoo :D
waduh... makanannya bikin ngilerrr... terutama tteokkbokinya.. sering nonton di runningman atau 1N2D mereka pada makan itu.. *lap iler* semoga gw bisa ke korea juga tanpa tour :D
BalasHapusbtw, salam kenal ^^