It was a nice Sunday morning, yang juga merupakan hari terakhir kami untuk menjelajah Seoul. Sebelum jalan-jalan mengarahlah kami ke daerah Guro, untuk menghadiri Sunday service di sebuah gereja Indonesia, yaitu GPdI Hati Elok. After service, di gereja ini selalu menyediakan makanan ala Indonesia, hari itu menunya adalah soto ayam, lucu juga rasanya makan soto di Korea setelah seminggu menyantap berbagai makanan ala Korea.
Ke manakah tujuan kami hari itu? Ke daerah Gangnam dan sekitarnya, nampaknya memang lagu Gangnam Style tersebut cukup berhasil membuat orang-orang penasaran akan Gangnam. Sejujurnya cukup malu pajang foto di bawah ini, tapi tetap saja dipajang juga, haha.
Gangnam sendiri merupakan suatu daerah di Seoul, yang seringkali dikaitkan dengan kehidupan kelas atas. Sejauh mata memandang, daerah ini seperti daerah segitiga emas di Jakarta, di mana banyak gedung tinggi yang berupa apartemen, perkantoran, dan sebagainya. Kalau nonton acara-acara Korea, banyak artis yang tinggal di daerah sini.
Dari Gangnam Station, kami berjalan kaki sebentar melihat-lihat daerah sekitar dan mengarah ke Coex Mall dengan taksi. Tarif taksi di sana tentunya lebih mahal jika dibanding dengan Jakarta. Nampaknya hampir semua mobil, ataupun taksi di sana dilengkapi dengan GPS, yang selain mengarahkan jalan, juga mengingatkan pengemudi untuk tidak melanggar batas kecepatan, terutama kalau sudah mendekati kamera yang menangkap over speeding tersebut maka si GPS langsung akan mengingatkan.
Coex merupakan underground shopping mall yang letaknya juga masih di daerah Gangnam. Konon Coex merupakan underground shopping mall terbesar di Asia.
Kalau datang dengan anak-anak, mungkin bisa juga mengunjungi Coex Aquarium. Sebenarnya saya juga cukup tertarik masuk ke dalamnya, hanya saja waktu, dan harga tiket yang tidak murah mengurungkan niat saya.
Dibandingkan mall-nya sendiri, saya lebih suka bagian luar dari gedungnya. Banyak pepohonan dan modern sculpture, seru banget untuk duduk-duduk sore.
Tak jauh dari Coex Mall, yaitu dengan menyeberang jalan, kita bisa menemukan Bongeunsa, yaitu sebuah Buddhist Temple yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, namun sudah mengalami pembaharuan. Karena kami datang dalam bulan Waisak, seperti di bagian lain Seoul, Bongeunsa juga dipenuhi oleh lampion-lampion berwarna-warni yang cantik.
Dan di Bongeunsa, saya menemukan lagi another cute dan stylish Korean toddler *senang*.
Dari dekat Coex, kami naik subway, mengarah ke Sinsa-dong dan menelusuri sepanjang Garosu-gil. Di sepanjang Garosu-gil, terdapat pohon ginkgo yang menghias sisi kiri dan kanan jalan, dan juga berbagai toko juga cafe yang nampaknya cukup upscale bisa terlihat di sepanjang Garosu-gil ini.
Saya sangat senang memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di Garosu-gil ini, penampilan mereka sangat menarik untuk dilihat, dari gaya berpakaian, sampai wajahnya. Ketika melewati sebuah toko yang baru dibuka misalnya, terdapat pemuda-pemuda yang membagikan selebaran, dan sungguh, wajahnya seperti aktor dan idol K-Pop :D
Di area Sinsa-dong ini juga banyak klinik kecantikan. Seperti banyak diketahui orang, di Korea Selatan ini operasi plastik sudah menjadi hal yang lazim, maka iklan-iklan oplas inipun bisa ditemukan di banyak tempat, seperti misalnya di station subway seperti gambar di bawah ini.
Dari daerah Gangnam kami kembali ke Myeongdong. Ketika turun di station Myeongdong, untuk mengganjalpun kami membeli kimbap juga odeng untuk share, belum lengkap yah rasanya kalau belum makan kimbap di sini. Saya lupa harganya, yang pasti tidak mahal.
We just love Myeongdong too much. And since it was our last night, artinya malam penghabisan uang, dan kebayangkah ketika uang sudah hampir habis, dan saya nemu KRW 50,000 nyelip di dompet ketika membayar di kasir supermarket? Langsunglah saya mengarah ke Migliore-Myeongdong dan berhasil membeli kaos juga scarf dengan harga sangat reasonable.
Toko-toko di Myeongdong buka sampai sekitar jam 10-11 malam.
Lihat gambar di atas? Lucu yah police stationnya. Dan lihat gambar atas di bagian kanan bawah, itu bukan menjual pakaian anak-anak loh, tetapi pakaian anjing. Memang selama di sana, saya banyak menemukan anjing dengan pakaian yang lucu-lucu, dan kebanyakan anjing yang dipelihara di Seoul adalah anjing-anjing kecil, karena konon katanya tidak diperbolehkan memelihara anjing besar.
Karena teman saya kelamaan berbelanja, sampai-sampai banyak restoran sudah tutup, saya sudah hampir tergoda untuk jajan saja, melihat dagangan si ngko di bawah ini, tapi rasa-rasanya perut ini masih butuh nasi.
Setelah berputar-putar mencari makan (literally) akhirnya ada juga tempat yang masih buka dan cukup menarik. Nama restorannya Tteoks Tteoks, restorannya ada di bawah, jadi dari pintu masuk, kita harus naik tangga ke bawah. Berbagai menu ala Korea disediakan di sini, mulai dari bibimpap, jjajangmyeon, dan lain sebagainya.
Makan malam saya saat itu adalah Dolsot (hot stone) bibimpap seharga KRW 6,000. Malam terakhir kami di Korea, kami juga mencoba makgeolli (rice wine), yang merupakan minuman khas di sana. Biasanya dijual botolan dan minumnya dituang ke dalam mangkuk. Rasa makgeolli ini seperti tape, atau seperti sewajarnya rasa makanan/minuman hasil fermentasi. Selain itu saya juga mencoba jjajangmyeon (black bean noodle) teman saya, rasanya tidak jauh berbeda dengan jjajangmyeon instan yang saya beli di supermarket. Saya lebih suka mie ayam kalau boleh jujur, hanya saja penasaran karena kalau nonton acara televisi sepertinya nikmat sekali si jjajangmyeon ini. Dan belum lengkap kalau belum makan banchan, dan banchan favorit saya malam ini berupa rumput laut, oh how I miss the banchans.
Selama menulis posts tentang trip saya, saya benar-benar kangen dengan Korea Selatan. A week is absolutely not enough! Saya kangen suasananya, makanannya, semuanya, saking kangen dan terlalu banyak tempat yang masih ingin dikunjungi, that I'm planning to go back there soon, I wish (nabung woi, nabung...).
-------
KRW 1 ± IDR 9
SOUTH KOREA TRIP SERIES
[2013]
[2016]
안녕하세요!
SOUTH KOREA TRIP (2016): Preparation and Cost (Visa, Accommodation, Transportation, etc)
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
SOUTH KOREA TRIP (2016): What to Eat Around Myeongdong - Seoul?
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 1 - Nami Island
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 2 - PETITE FRANCE, The World of Little Prince
SOUTH KOREA TRIP (2016): Gapyeong Day Trip Part 3 - LIGHTING FESTIVAL at The Garden of Morning Calm
SOUTH KOREA TRIP (2016): Train To BUSAN
anak korea nya sangat2 stylish ya.. lucu...
BalasHapusEmma gak kalah stylish & lucu kok :D
HapusSelesai baca tentang koreanya..Huaaaa.. Mupeeng benerrr dehh :D Jadi pengen banget ke korea..
BalasHapus