Pernah mendengar yang namanya sate klathak? Di sepanjang Jl. Imogiri, Bantul, terdapat banyak penjual sate klathak, salah satu yang paling terkenal bernama Sate Pak Pong. Sebelum menuju ke Omahe mBok Giyem yang saya tulis di post sebelumnya, kamipun mampir ke Sate Pak Pong untuk mencicipi seperti apa sate klathak tersebut. Sate Pak Pong merupakan rumah makan yang sederhana dengan beberapa meja dan bangku kayu saja. Saat saya datang, masih jam nanggung sehingga tidak ramai.
Apakah sate klathak itu? Sate klathak merupakan sate yang terbuat dari daging kambing muda, dan ditusukkan ke jeruji sepeda. Boleh dibilang jeruji tersebutlah yang menjadi keunikan sate klathak ini. Konon daging satenya hanya dibumbui dengan garam dan merica saja.
Sate Klathak - IDR 13,000 (2 tusuk / porsi)
Seporsi sate klathak terdiri dari dua tusuk sate yang potongan dagingnya cukup besar-besar. Untuk teman makan sate disediakan kecap manis. Saya bukan penggemar kambing, tapi saya suka sate klathak ini! Dagingnya tidak bau, serta sangat empuk, cukup dicocol kecap manis sedikit sudah sangat nikmat.
Nasi Goreng Kambing
Karena ceritanya hanya nyemal-nyemil sore, untuk menemani makan sate kampipun memesan sepiring nasi goreng kambing untuk dimakan bersama. Saya lupa harganya, sepertinya sekitar IDR 15,000-20,000 saja. Nasi gorengnya sangat enak! Walaupun agak berminyak, mungkin nasi goreng kambing terenak yang pernah saya makan. Bumbunya sangat pas, dan daging kambingnya empuk dan tidak bau.
Untuk penggemar kambing, ataupun yang bertujuan untuk kulineran ke Yogyakarta, menurut saya sate klathak sangat perlu untuk dicoba. Dari mana nama klathak itu? Dari bunyi ketika sate dibakar rupanya. Klathak...klathak.
Sate Klathak Pak Pong
Jl. Imogiri Timur KM 10
Bantul, Yogyakarta
Tel. (0274) 3277822
Tidak ada komentar:
Posting Komentar