Di hari Minggu yang cerah (terlalu cerah sampai kepanasan tepatnya), saya dan teman-teman mengunjungi Keraton dan Taman Sari. Setelah mengunjungi kedua tempat tersebut, tibalah waktu makan siang, dan meluncurlah kami ke Bale Raos yang letaknya tak jauh dari Keraton.
Keunikan Bale Raos adalah, tempat ini menyajikan makanan-makanan kesukaan para Sultan Yogyakarta di tempat dengan arsitektur yang sangat Jawa. Ruangan di Bale Raos bersifat terbuka, jadi tidak menggunakan pendingin ruangan. Saat saya datang, tempat ini masih sepi, namun tak lama datanglah rombongan yang langsung memenuhi hampir separuh tempat ini. Bale Raos merupakan tempat yang banyak dikunjungi turis di Yogyakarta, jadi ada baiknya untuk datang lebih awal untuk makan siang atau makan malam.
Di meja kami sudah tersedia gelas-gelas berisikan air putih, dan tak lama disajikan juga sepiring kerupuk jagung yang ternyata enak juga kalau dicampur dengan nasi. Masing-masing dari kamipun memilih makanan yang beberapa di antaranya diberi keterangan bahwa makanan tersebut merupakan favorit dari Sultan, mulai dari Sultan ke VII sampai dengan ke X, juga GKR Hemas.
Dan saksikanlah makanan dan minuman ala Sultan kami siang itu #lebai :
Es Sapaitu - IDR 15,000 ++
Es Sapaitu merupakan minuman sarsaparila yang dicampur dengan susu kental dan es. Sarsaparilanya yang dipakai di sini berasal dari Yogyakarta. Rasanya kurang lebih seperti root bear float.
Es Asem - IDR 9.000 ++
Sudah pasti ini bukan pesanan saya, minuman yang sepertinya sehat ini terbuat dari rebusan asam jawa yang dicampur dengan gula kelapa cair.
Selada Huzar - IDR 24,000 ++
Hidangan ini konon biasa dihidangkan pada masa Sri SUltan Hamengku Buwono VIII sekitar tahun 1920-1930an. Sudah keren yah makanan jaman itu, saya aja jarang makan salad. Salad dengan isi sayur-sayuran dengan topping mayonaise, keju, dan telor ini porsinya cukup besar, sehingga cocok untuk sharing.
Roti Jok - IDR 20,000 ++
Roti Jok merupakan roti yang terbuat dari tepung beras dan tepung terigu dan disajikan dengan semur ayam. Hidangan ini konon merupakan favorit dari Sultan Hamengku Buwono VIII.
Lombok Kethok - IDR 27,000 ++
Lombok Kethok merupakan hidangan favorit Sultan Hamengku Buwono mulai dari VI sampai IX yang terbuat dari daging sapi yang dimasak seperti semur dengan potongan cabai besar dan irisan tomat hijau.
Bestik Lidah - IDR 50,000 ++
Lidah sapi yang empuk dengan bumbu yang enak ini disajikan dengan 'kentang ongklok' dan serces (setup sayuran favorit Sri Sultan Hamengku Buwono IX).
Bestik Djawa - IDR 50,000 ++
Menu yang konon juga kesenangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini terbuat daging sapi giling dengan kuah semur manis, dan disajikan dengan puree kentang dan sayuran.
Nasi Tradisional Set - IDR 45,000 ++
Nasi Tradisional Set ini merupakan perpaduan nasi merah dari Wonosari dengan beberapa makanan favorit kesultanan, di antaranya Gecok Ganem (bakso yang disajikan dengan santan, kesukaan Sultan Hamengku Buwono IX), Oseng Daun Pepaya (kesukaan GKR Hemas), Tempe & Tahu Bacem, serta Lombok Kethok.
Pecal Ayam - IDR 25,000 ++
Pecal ayam berupa ayam panggang yang berbumbukan berbagai rempah-rempah dan kemangi.
Podeng Angin - IDR 9,000 ++
Dessert berupa setup nanas dipadu dengan whipped cream ini merupakan salah satu kegemaran Sultan Hamengku Buwono VIII. Kalau hanya dimakan bagian atasnya saja, rasanya akan tawar, oleh karena itu harus diaduk sampai ke bagian bawahnya.
Prawan Kenes - IDR 10,000 ++
Kudapan dengan penampilan unik yang juga favorit Sultan Hamengku Buwono VIII ini (banyak yah favoritnya) berupa pisang kepok yang dibelah dua yang diikat dengan daun pandan, dijepitkan ke bambu dan dibakar.
Manuk Nom - IDR 7,500 ++
Manuk Nom merupakan dessert berupa pudding yang berbentuk seperti burung (dengan sayap emping?) terbuat dari tape ketan hijau dan telor. Di jaman Sri Sultan Hamengku Buwono VII, hidangan ini biasa dinikmati sebagai dessert, sedangkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII disajikan sebagai appetizer.
Bagaimana kesan saya setelah mencoba makanan kesukaan para Sultan? Ternyata selera saya dan Sultan agak berbeda. Dari rasa menurut saya belum ada yang mengesankan saya, tapi cukup memuaskan. Harga yang dipasangpun tergolong affordable. Walaupun begitu, menurut saya Bale Raos tetap patut dikunjungi dalam agenda perjalanan ke Yogyakarta. Di mana lagi bisa mencicipi makanan-makanan kesukaan para Sultan selain di sini? Sugeng dahar.
Bale Raos
Jl. Magangan Kulon 1
Yogyakarta
Tel. (0274) 415 550
Makanan dan kudapan nya unik2 yah... ato gw aja yang terlalu katrok yak.. hehe...
BalasHapusNgliat poto pecel ayam nya bikin gw nelen ludah... pengen makan itu....
salam kenal..
Memang unik :) Cuma di Jogja saja.
HapusSalam kenal juga :)
menurut saya sih enak enak makanan di Bale Raos ini, harganya juga lumayanlah hehehe :)
BalasHapus