MR. Crunchy...

Beberapa waktu lalu, saya dapat kiriman dari MR. Crunchy, yaitu produk snack asli Indonesia yang berupa rengginang mini dengan berbagai rasa. Paket tersebut berisi: 1 full pack MR.Crunchy rasa pedas, 1 tester pack MR.Crunchy rasa keju, 1 tester pack MR.Crunchy rasa Sapi Panggang, 1 full pack MR.Crunchy Rainbow.

Rengginang seperti kita tahu merupakan penganan bebahan dasar beras, umumnya berbentuk bundar dan ukurannya cukup besar. Tapi untuk MR. Crunchy sendiri, rengginang-nya berukuran mini jadi enak banget untuk cemilan santai sambil nonton atau acara kumpul-kumpul. Setelah mencoba semuanya, yang paling saya suka adalah rasa keju, karena pada dasarnya saya paling suka rasa asin.

Dari paket yang dikirimkan, ada 1 yang sangat unik, yaitu MR. Crunchy Rainbow, rupanya rengginang juga ga ketinggalan trend yah, hehe. Awalnya agak ragu sih sama rasanya. Jadi si MR. Crunchy Rainbow ini berupa rengginang mini yang berlapis coklat, dan setiap warna rasanya berbeda yaitu: Purple – Blueberry, Pink- Strawberry, Blue – Bubble Gum, Turquoise – Mint, Yellow – Lemon, Orange – Orange. Setelah dicoba ternyata seru juga rasanya, teman-teman yang mencoba pun suka rasanya, tapi kalau saya tetap lebih suka yang asin.

Mau nyoba atau nyari tahu lebih lanjut tentang MR. Crunchy ini, bisa coba langsung ke:

P : 0818 068 74594
t : @myMRCrunchy
W : www.myMRCrunchy.weebly.com
E : talktomr.crunchy@yahoo.com

Stevan Meat Shop...

Belakangan saya udah jarang beli voucher untuk makan di resto, tapi beberapa bulan lalu, seorang teman minta tolong dicarikan voucher untuk hajatan dia dan pada akhirnya dibelilah voucher Stevan Meat Shop ini. Dari beberapa cabang Stevan Meat Shop yang ada, terpililah cabangnya yang berada di Rukan Crown Golf-PIK, salah satu lokasi favorit baru untuk kulineran.

Seperti namanya Stevan Meat Shop, sebenarnya ini adalah toko daging. Pertama kali saya melihat Stevan Meat Shop adalah di Flavor Bliss - Alam Sutera. Namun gak hanya jual daging, bermacam-macam bumbu dan lainnya, Stevan Meat Shop juga menyajikan berbagai menu olahan daging, seperti steak.

Untuk yang di PIK ini, lantai 1 dari Stevan Meat Shop ini berupa toko, dengan beberapa meja & bangku outdoor, sedangkan untuk tempat makan indoor ada di lantai 2. Walaupun tidak terlalu besar, tempatnya cukup cozy, apalagi ketika kami baru datang, tidak ada pengunjung lain, jadi bebas.

Paket yang kami beli dari website voucher diskon adalah sbb:

Paket 4 Orang:
1 Spring Roll Wagyu
1 Calamary
1 Grand Ma Steak
1 Wagyu Tower
1 Wagyu Fried Rice
1 Wagyu Aglio Olio Pasta
4 Ice Lemon Tea

Rp 193.000
(Normal Rp 386.000)

+

Paket 1 Orang
1 Calamary
1 Grand Ma Steak
1  Ice Lemon Ice Tea

Rp 66.000
(Normal Rp 133.000)

Dan berikut makanan-makanan yang landing di perut kami:

Calamary

Calamarynya disajikan dengan salad & tar tar sauce. Saya suka saladnya. Calamary-nya sendiri hanya beberapa potong (seperti terlihat di gambar). Rasanya lumayan saja.

Spring Roll Wagyu

Spring Roll Wagyu berupa lumpia berisi sayur-sayuran dan daging sapi juga dilengkapi salad. Isinya cukup padat, rasanya juga enak.

 Wagyu Aglio Olio Pasta (IDR 38,000)

Pastanya berupa spaghetti, dimasak ala aglio olio, dengan irisan daging sapi wagyu di atasnya. Untuk saya, pasta & beef agak kurang matching, but it's not that bad either. Porsinya tidak terlalu besar untuk perut buncit seperti saya.

Wagyu Fried Rice

Nasi goreng-nya biasa saja, disajikan dengan wagyu beef & telor di atasnya, dengan pelengkap acar & kerupuk. Dagingnya sendiri tawar, seperti gak dibumbui apa-apa.

Grand Ma Steak

Steak-nya enak, tapi karena pake voucher gak ditanya soal tingkat kematangan, pilihan kentang, juga saus, tiba-tiba udah nongol gitu aja, hehe, atau memang udah standardnya begitu kali yah. Dagingnya lembut, sausnya enak, sayuran & baby potatoes-nya pun enak :)

 Wagyu Tower

Wagyu Tower terdiri dari tumpukan 3 beef patties, dengan  pelengkap yang sama dengan Grand Ma Steak, yaitu baby potatoes & sayuran. Rasanya juga enak, tapi untuk sapi saya ga gitu suka dicincang, jadi saya lebih suka Grand Ma Steak-nya.

Overall, yang saya suka dari Stevan Meat Shop ini paling utama adalah interior-nya, entah kenapa cozy aja gitu, dengan catatan kalau gak banyak orang, hehe. Untuk makanan juga rata-rata lumayan memuaskan, walau tidak sampai istimewa.

-------
Stevan Meat Shop
Jl. Marina Indah Golf, Rukan Crown Golf Mediterania Blok A No. 8, Pantai Indah Kapuk
(021) 93581008
www.stevanmeatshop.com

Pondok Kemangi...

Suatu siang di hari libur, saya dan keluarga berniat untuk makan siang di luar. Setelah beberapa alternatif yang diajukan, we went to mom's pick, Pondok Kemangi di daerah Serpong, tepatnya BSD. Siang itu hujan cukup deras, tapi kedua rumah makan di lokasi tersebut ternyata masih ramai juga. Di bagian depan Pondok Kemangi, ada banner yang menggelitik, tulisannya 'Sudah makan enak hari ini?', cukup provokatif yah.

Untuk restorannya sendiri, di Pondok Kemangi ada area indoor, outdoor, dan ada juga beberapa meja lesehan. Kalau makan di tempat seperti ini, pasti bawaannya pengen lesehan yah, tapi apa daya, saat itu meja lesehannya penuh semua, jadi kami duduk di bangku biasa.

 Indoor-Outdoor-Lesehan

Buat penikmat sambal, jangan kuatir, di sini sambalnya gratis, dan boleh ambil sepuasnya dari beberapa pilihan sambal yang ada :D

Oke, masuk ke pesanan kami siang itu:

Nasi Uduk Spesial (IDR 24,000)

Ini pesanan beberapa anggota keluarga saya, nasi uduk spesial yang isinya ada empal, tahu, dan tempe. Saya sendiri memilih nasi putih saja, karena kami juga pesan beberapa macam lauk, rasanya kalau pake nasi uduk kurang nampol. Nasi uduk spesial-nya sendiri enak juga, tapi kalo mau makan tengah, yang lebih baik nasi putih saja.

Kangkung Cah Balacan (IDR 13,000)

Buat saya kangkung-nya sekedar oke, I've tasted better kangkung cah balacan before. 

Taoge Ikan Asin (IDR 15,000)

Kalau ini saya gak nyoba, I'm not a taoge person, kekeke.

 Cumi Goreng Tepung (IDR 30,000)

Cumi goreng tepung-nya enak. Porsinya juga lumayan banyak.

 Gurame Telor Asin (IDR 65,000)

Gurame telor asin ini rekomendasi sang ibu. Daging guramenya dibalur tepung dan digoreng, lalu dicampur saos telor asin. Pas dimakan, telor asin-nya kurang berasa sih, tapi tetap lumayan enak. Kalau kata sang ibu, enakan gurame telor asin yang dia makan di kunjungan sebelumnya, berarti kurang stabil yang masaknya.

Tapi buat saya dan sang bapak, kita prefer gurame goreng biasa kalau makan di restoran seperti ini, sedang sang kakak lebih prefer gurame bakar.

 Pepes Jamur (IDR 8,000)

 Ini pesanan iseng-iseng saya, pepes jamur. Rasanya oke-lah.

Overall, makanan di sini saya kategorikan lumayan, kalau harga sih sangat masuk akal, porsi juga tidak mengecewakan. Restoran ini bisa dijadikan option untuk acara makan bersama keluarga besar (karena spasinya cukup besar) kalau main ke daerah BSD :)

-------

Pondok Kemangi
Jalan Raya Serpong kav 201
BSD sektor 6 no 7 (samping Isuzu)
Tangerang
Tel. 021 537 9226
www.pondokkemangi.com

Kiyadon...

Central Park lagi, Central Park lagi, bingung lagi, bingung lagi mau makan apa...Memang inilah dilema yang dialami setiap ke CP. Tadinya saya dan teman-teman mau makan di restoran sushi yang selalu ramai, hanya saja karena antriannya panjang, kami akhirnya pindah haluan ke Kiyadon. Sudah lama saya tidak makan di Kiyadon, karena sempat punya pengalaman kurang mengenakan di sana, namun akhirnya menginjakan kaki lagi di sini, untuk pertama kalinya di Kiyadon Central Park. Di bagian depan, gajah-gajah menyambut para tamu, serasa mau masuk ke mana gitu.

Untuk Kiyadon Central Park ini, nuansa dibuat seperti hutan di malam hari rasanya, dengan pohon-pohonan di kiri kanan, batu-batuan, furnitur kayu, dan penerangan yang minim.

Menu di Kiyadon, seperti di restoran sushi lainnya berupa berbagai macam sushi, sashimi, udon, ramen, set menu ala Jepang lainnya. Untuk malam itu, kami tidak mencoba sushinya, namun makanan-makanan sebagai berikut:

Cawan Mushi - IDR 25,000++

Menurut sang pemesan, cawan mushi-nya oke, hanya saja bukan cawan mushi terbaik yang pernah dia coba.

Tossa Tofu - IDR 28,000++

Masih menurut si pemesan yang sama, Tossa Tofunya sendiri mayan enak, hanya saja tidak terlalu berkesan. Sausnya sedikit pedas, namun masih bisa ditolerir.

Salmon Sashimi Salad - IDR 65,000++

Seorang teman yang sering makan di sini, memesan Salmon Sashimi Salad ini. Saya gak nyoba, hanya bertanya, "Gimana rasanya?". Menurut dia, saladnya tidak seenak yang sebelum-sebelumnya.

Nabeyaki Udon - IDR 88,000++

Ini pesanan teman saya yang lain lagi. Udon dimasak dengan irisan daging sapi, sayur-sayuran, telur, dan dihidangkan dengan tempura udang. Kuahnya enak, udonnya juga enak, chewy.

Gyutan Shioyaki - IDR 58,000++

Setelah lama menimbang-nimbang, bolak-balik buka menu, akhirnya saya memutuskan Gyutan Shioyaki ini, yang merupakan lidah sapi yang di-grill, sebenarnya karena penasaran sih, seperti apa rasa lidah sapi, ternyata enak loh, sungguh, teksturnya sedikit kenyal, tapi seperti daging juga. Di dalam paketnya sudah termasuk nasi, miso soup, juga salad.

Overall, makanan di Kiyadon ini oke, hanya saja untuk saya cukup pricey, dan saya tidak terlalu suka suasana Kiyadon Central Park yang terlalu gelap. Mungkin lain kali saya mau mencoba sushi-nya :)

-------

Kiyadon Sushi
Central Park
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta
(021) 5698-5278

Super Steak @ Urban Kitchen Senayan City...

Angus Sirloin (IDR 150,000) + Beerloin (IDR 20,000)

Sudah beberapa lama ini saya penasaran sama Super Steak, hanya saja sampai sekarang belum sempat bertandang ke Jl. Dempo sana. Suatu hari, saat saya sedang ke Urban Kitchen - Senayan City, saya melihat stall Super Steak ini, langsung karena penasaran, saya memutuskan nyobain steak-nya. Saya pesan yang Angus Sirloin (berlemak), dengan tingkat kematangan medium. Karena penasaran juga, saya tambah beerloin, jadi daging sapinya direndam selama 10 menit terlebih dahulu di dalam beer merk lokal.

Harga Super Steak di sini lebih mahal dari di tempat asalnya, mungkin karena di mall kali yah, tapi untungnya saya pake voucher juga *nyengir*. Setelah menunggu beberapa saat, datang juga steak 200gr saya, didampingi sayuran & mashed potato. Penampilannya minimalis, tapi menggugah selera. Dagingnya lembut, walau ada bagian lemak yang ga bisa dikunyah habis, tapi overall enak memang steaknya, saat makan terasa aroma beer-nya tapi tidak mencolok, dan tanpa saos macam-macam, rasanya sudah enak, bumbunya meresap ke dalam daging. Mashed potato & sayurannya juga enak.

Saya jadi semakin penasaran untuk nyoba Super Steak di tempat asalnya, pasti lebih enak lagi yah, dan lebih banyak pilihan, nanti kalau sudah kesampaian ke sana, pasti saya laporan di blog ini :D

Brussels Spring...

 

Central Park merupakan salah satu mall yang paling saya kunjungi, dan setiap ke sana pasti bingung mau makan di mana. Akhirnya pada kunjungan kali itu, saya dan teman-teman memutuskan untuk lunch di Brussels Spring. Saya sendiri sudah pernah beberapa kali makan di sana, namun baru kali ini membuat review restoran-nya (tapi rasanya sebelumnya pernah membuat review salah satu menunya).

Letaknya ada di sisi Tribeca Park, ada bagian outdoor yang menghadap ke taman, juga indoor. Namun sebagai warga Jakarta yang sudah bosan terjemur matahari, pastinya saya dan teman-teman memilih duduk di restoran indoor yang ber-AC. Interior Brussels Spring ini cukup menarik, dengan furnitur warna-warni yang memanjakan mata.

Untuk menunya sendiri, dimulai dari makanan khas Belgia, yakni waffle, juga pasta, sampai ke menu ala Indonesia seperti nasi goreng, soto, sop buntut. Setelah beberapa kunjungan sebelumnya memesan menu ala Indonesia, kali ini saya memutuskan untuk mencoba menu waffle.

Celebration Blue Cheese Waffle - IDR 45,000++

Ini merupakan pesanan saya, berupa tumpukan waffle, sayuran, nanas, fillet ayam goreng tepung, dengan keju mozarella & saus blue cheese. Awal-awal makan masih lumayan enak, walau ayamnya agak tawar, namun makin lama, karena wafflenya semakin dingin dan lembek akibat saus keju-nya, saya jadi semakin kurang bernafsu menghabiskannya.

Exotic Chicken - IDR 47,500++

Beef Zurich Style - IDR 47,500++

Kedua menu di atas merupakan pesanan teman-teman saya. Keduanya tidak meninggalkan kesan pada pelahap-pelahapnya.

Kesimpulan saya, menu ala Indonesia di sini lebih oke daripada menu ala western-nya. Aneh tapi nyata, hehe. Satu hal lagi yang kurang adalah, waktu penyajiannya cukup lama, jadi kalau yang kelaparan harus sabar-sabar menunggu. Kelebihan tempat ini adalah suasana & interiornya menjadikan Brussels Spring tempat yang asik buat hangout.

-------

Brussels Spring

Central Park - Tribeca Park

Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta

(021) 2920-0007

Eat, Drink & Donate Charity Dinner - JCF 2012 Closing Event...

Sepanjang bulang Oktober kemarin, di Grand Indonesia diadakan Jakarta Culinary Festival 2012, dan selama sebulan kemarin, saya sama sekali ga menghadiri acaranya, padahal sebenarnya cukup penasaran dengan si kembar Sofia & Isabella Junior Masterchef AU, juga sama George Calombaris, salah satu judge Masterchef AU, apa daya kantong & waktu sedang tidak bersahabat, hehe. Tapi seminggu yang lalu, tiba-tiba muncul di inbox, undangan dari Goorme untuk menghadiri closing event dari JCF 2012 ini yang berupa Charity Dinner bertajuk 'Eat, Drink & Donate'.

Event ini diadakan di pop-up restaurant, yaitu restaurant khusus yang dibangun hanya selama JCF. Tempatnya di lantai 5 - West Mall, Grand Indonesia. Seperti judulnya, selain makan & minum, acara ini juga merupakan acara charity, di mana hasil dari dinner & lelang malam itu disumbangkan ke Drive Books not Cars Organization.

Berikut makanan & minuman yang disajikan malam itu, oleh beberapa chef terbaik di Indonesia:

-Cold Appetizer-

Tuna Carpaccio with Okinawa Sauce and Daikon Salad

by Hugo Adrian (Executive Chef of Blowfish Kitchen & Bar)

Pairing: Cape Discovery Rose 2011, Australia-Indonesia

Carpaccio merupakan istilah Italia untuk makanan yang berupa daging mentah, jadi Tuna Carpaccio ini merupakan irisan tuna mentah, serupa lah dengan sashimi, dan memang untuk Tuna Carpaccio ini rasanya Jepang sekali, karena saat makan, akan terasa pedas & aroma wasabi yang menyengat dari si Tuna. Biasanya saya gak begitu suka Tuna sashimi, namun karena diirisnya tipis-tipis, jadi tidak berasa amisnya, dibantu juga oleh sausnya.

-Hot Appetizer-

Grilled King Prawn with Green Curry Espuma

by Arimbi Nimpuno (Co Founder & Lifestyle Guru - Lifestyle Studio & Arimbi Kitchen)

Pairing: Sauvignon Blanc 2011, Australia-Indonesia

Saat menu ini keluar, saya berpikir, lucu yah ada kerupuk putih-nya hehe. Hot appetizer ini berupa Grilled King Prawn yang diletakkan di atas Green Curry Espuma. Unsur paling unik adalah si Green Curry Espuma-nya sendiri, teksturnya berupa foam lembut.

-Soup-

Pumpkin Soup with Foie Gras

by Sandra Djohan (Chef & Restaurateur - Epilogue)

Selama ini saya hanya melihat foie gras dari gambar atau acara televisi, dan baru kali ini berkesempatan merasakannya. Foie Gras sendiri merupakan hati angsa yang sengaja digemukkan. Ternyata memang enak si foie gras ini, hanya saja oleh pecinta binatang, proses penggemukan si angsa ini banyak menuai protes. Pumpkin soup-nya sendiri juga menggugah selera, hanya saja karena saya tidak terlalu suka manis, saya tidak memfavoritkan pumpkin soup.

-Pasta-

Ravioli Stuffed with Cepe Mushroom, Yellow Pepper Sauce

by Giafranco Beltrame (Executive Chef of Casa D'oro - Kempinski Indonesia)

Pairing: Montes Limited Selection Sauvignon Blanc 2010 - Chile

Ravioli saya al dente, rasanya juga enak, dengan cepe mushroom di dalamnya.

-Fish-

Steamed Fega Barramundi, Ginger Scented Rice & Lime Coconut Sauce

by Gilles Marx (Chef Founder/Owner AMUZ Gourmet)

Pairing: Vina Ventisquero Chardonnay 2012 - Chile

Saya suka menu ini, ikannya lembut, tidak amis, disajikan dengan saus santan, dan kalau dimakan berbarengan dengan telur ikan yang asin, rasanya jadi unik.

-Meat-

Roasted Bultarra Saltbush Lamb Shoulder Rack with Mustard and Taragon, Radish Agnoloti, Salsa Verde and Cepes Jus

by Vindex Tengker (Executive Chef of The Dharmawangsa Hotel)

Pairing: Kaiken Ultra Malbec 2010 - Argentina

Bultarra Saltbush Lamb merupakan domba yang berasal dari Australia, yang konon dagingnya lebih lembut dan lebih enak dari daging domba lainnya. Saat disajikan, dagingnya masih pink, sehingga sangat mudah dipotong, dan lembut.

-Palate Cleanser-

Orange Granita with Lemon Sorbet

by Ismaya Catering

Buat saya, tidak ada yang terlalu istimewa untuk menu ini, tapi cukup efektif untuk mencuci mulut, hehe.

-Dessert-

Golden Hazelnut Praline, served with Amaretto Nougatine Ice Cream

by Steve Diaz (Executive Pastry Chef of Colette & Lola)

Tiba saatnya ke menu terakhir, yaitu dessert dari upcoming Colette & Lola by Ismaya Group yang berfokus pada kue. Dessert satu ini benar-benar menutup dinner malam itu dengan manis. Tampilannya cantik, rasanya gak usah ditanya, enak! Most of the time, chocolate and ice cream wouldn't go wrong. Pastinya, menu satu ini membuat tamu dinner penasaran akan Colette & Lola.

a closer look

Beberapa jenis wine juga disajikan sebagai pairing beberapa menu dinner saat kemarin. Hanya saja, saya bukan penggemar & penikmat wine sehingga tidak bisa memberi penilaian atas wine yang ada. Saat mencicipi semua rasanya kurang lebih hampir sama buat saya :p

-Wine pairing-

by Yohan Handoyo from Dimantique International

1. Cape Discovery Rose 2011, Australia-Indonesia

2. Sauvignon Blanc 2011, Australia-Indonesia

3. Montes Limited Selection Sauvignon Blanc 2010 - Chile

4. Vina Ventisquero Chardonnay 2012 - Chile

5. Kaiken Ultra Malbec 2010 - Argentina

Setelah bersabar cukup lama menanti menu demi menu disajikan, akhirnya perut saya penuh juga. Overall, I had a pleasant dinner, thank you Goorme & JCF, see you on the next event :)

Let's have some cha...

 Tahun ini, kegiatan apa coba yang lagi in kalo bertandang ke mall-mall? Buat gw jawabannya jajan milk tea. Sejujurnya, saya sendiri bukan orang yang hobi beli minuman macem-macem, biasa kalau ke resto juga pesennya kalo gak aer putih yah teh tawar. Hanya saja beberapa saat terakhir, beberapa teman saya menjadi maniak booth-booth minuman cha (teh) asal Taiwan yang lagi marak di mall-mall ibukota, jadi kadang saya jadi ikutan beli, walau hanya sekali dua kali.

Sebut saja di salah satu mall yang sering saya kunjungi, Central Park, di situ ada Chatime (sampe 2 di satu lantai), Calais, Gong Cha, dan yang terkini Comebuy. Semuanya sudah pernah saya cobain, hanya saja Gong Cha yang nyoba-nya di Singapore, dan belum pernah beli di sini karena menu-nya masih sangat sedikit dibanding yang di SG.

Chatime - Grass Jelly Roasted Milk Tea (R - IDR 21,000)

Comebuy - Pudding Milk Tea (R - IDR 18,000)

I have some questions to the readers for my insights. Apa sih sebenarnya keistimewaan minuman-minuman ini sampai pada rela antri untuk beli? Karena jujur, saya biasa beli juga kalau sepi, hehe, sekedar melampiaskan penasaran. Dan biasa kalau beli, sukanya dicustom seperti apa? Kalau saya 50% sugar & less ice. Apa topping favoritnya? Saya suka grass jelly & pudding, me no likey pearl. Dan apa merk favoritmu (adanya di mall mana)? Kalau ga keberatan boleh dijawab yah ^^