Pecinta kuliner di Jakarta pasti tahu kalau 13 April kemarin kembali diadakan Festival Jajanan Bango (FJB) yang sudah sejak tahun 2005 diadakan secara annual. Setelah menyambangi kota-kota lainnya, Jakarta merupakan lokasi terakhir dari FJB tahun ini. Tahun ini FJB diadakan di Parkir Barat Senayan.
Ada sekitar 55 penjaja kuliner khas Indonesia yang turut berpartisipasi di event kali ini, 10 di antaranya merupakan legenda kuliner nusantara yang turut hadir di 5 kota yang dikunjungi FJB. FJB ini dibuka dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Saya datang sekitar jam 11, dan Parkir Barat Senayan sudah dipenuhi para pecinta kuliner Nusantara, parkir pun agak sulit karena sangat ramai. Jadi kalau mau kebagian parkir yang nyaman dan bisa mendapatkan kursi dan meja, datanglah seawal mungkin.
Di mana-mana orang dan orang dan orang.
Selain menawarkan berbagai makanan khas Nusantara, di FJB juga ada panggung hiburannya, juga ada demo masak masakan khas nusantara pastinya.
Awalnya saya masih ragu untuk datang ke FJB, sampai datanglah invitation untuk turut serta menikmati kuliner khas Nusantara di inbox saya. Jadilah saya datang, dan dibekali voucher untuk menikmati hidangan-hidangan yang ada. Hampir semua makanan utama di FJB dihargai IDR 15,000, kecuali untuk Bebek Kaleyo dihargai IDR 22,000. Untuk pengunjung bisa langsung bayar di stall yang dikunjungi dengan uang tunai.
Berikut makanan-makanan yang sempat saya cicipi di sana:
Gudeg Asli Jogja Ayam Goreng Kalasan 'Ibu Laminten'
Oseng-oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta
Rujak Cingur Sedati 'Bu Nur Aini'
Sate Padang Ajo Ramon
Siomay Kantin AA
Soto Kudus Kauman
Tengkleng Klewer Bu Edi Solo
Dua di antara makanan sayang saya cicipi termasuk di dalam 10 Legenda Kuliner Nusantara, yaitu Oseng-Oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta dan Tengkleng Klewer Bu Edi Solo. Beberapa stall antriannya normal, tapi untuk stall yang termasuk 10 Legenda Kuliner Nusantara ini beberapa di antaranya antriannya lebih ramai. Untuk Tengkleng Klewer Bu Edi Solo misalnya, saya mengantri sekitar setengah jam untuk mendapatkan seporsi seperti gambar di atas, sedang untuk Oseng-Oseng Mercon lebih cepat, karena mungkin lebih mudah penyajiannya. Namun anehnya, lidah saya merasa tidak ada yang spesial dengan 2 menu yang termasuk legenda tersebut. Untuk Oseng-Oseng Mercon yang berupa tetelan sapi dan dinamai mercon karena kepedasannya rasanya cenderung asam dibanding pedas di lidah saya. Sedang untuk tengkleng tersebut saya merasa kurang worth dengan lama mengantri, yah mungkin beda lidah beda selera.
Untuk makanan-makanan lain yang saya coba, memang rasanya enak-enak. Seperti Sate Padang Ajo Ramon yang merupakan salah satu sate Padang paling terkenal di Jakarta ini, ternyata memang enak rasanya. Gudeg Ibu Laminten juga enak, saya menilai keenakan gudeg biasa dari kreceknya, secara saya sesungguhnya gak suka gudeg, tapi sangat suka sambal krecek :D Selain itu, saya juga mencoba rujak cingur, karena belum pernah merasakan seperti apa rujak cingur itu sebelumnya. Awalnya saya sempat ragu akan rasanya, karena yang tercium hanya bau petis yang menyengat, tetapi setelah dimakan ternyata enak bumbunya, dan cingur pun bisa saya nikmati dengan baik.
Bagaimana kesan setelah menikmati berbagai makanan di FJB ini? Kenyang banget! Itu jawabannya, dan voucher pun masih tersisa sampai saya bisa bungkus 3 porsi makanan lagi. Jadi kalau ke FJB ini, datanglah dengan teman-teman atau keluarga yang banyak, jadi bisa icip-icip bermacam-macam makanan sebelum kekenyangan. Selain itu, pakailah pakaian yang nyaman, juga alas kaki yang nyaman, karena sangat ramai, dan panas, juga belum tentu kita bisa dapat duduk.
Terima kasih Festival Jajanan Bango & Alchemy for having me there :)
Mari lestarikan kuliner Nusantara Indonesia!
-------
Festival Jajanan Bango
www.warisankuliner.com/about/festival/
bagi rujak cingurnya dong... :D
BalasHapusWihh..Surabayans pasti suka banget nih yah sama rujak cingur :D
Hapustadinya mau kesana, tapi katanya rame banget, sementara meja kursinya dikit, jadi males deh hahahaha... sate padangnya bikin laper deh...
BalasHapusIyah, kalau ga pas diinvite juga belum tentu dateng, tapi buktinya dengan keramaian seperti itu, orang rela-rela aja makan, berdiri, panas2an, must be pecinta kuliner nusantara sejati mereka :D
Hapuswah tau gitu kemarin dateng yaa... kangen rujak cingur ni... di jakarta jarang ada rujak cingur yang enak.. :(
BalasHapuskarena ini pertama kali makan rujak cingur, saya jadi gak bisa ngasih tolak ukur ini termasuk oke atau engga sih, hehehe..
Hapuslaen kali kalo ke sby aku kasi referensi rujak cingur yang enak dimana deh... :)
Hapusiya ni kalo di jkt blum nemu yang mantep gt...
Sate Padang Ajo Ramon jualnya dimana? selama tinggal di jkt blom pernah makan sate padang se enak sate di riau nih :(
BalasHapusHalo..
HapusSate Padang Ajo Ramon adanya di Pasar Santa - Kebayoran baru :D