Kedai Kopi Phoenam, merupakan kedai kopi asal Makassar yang sudah ada sejak tahun 1940-an. Salah satu cabangnya di Jakarta terdapat di Wahid Hasyim. Memasuki bagian depan kedai kopi ini, bisa dibilang hampir semua pengunjungnya adalah bapak-bapak, memang sedianya kedai kopi di daerah-daerah biasanya merupakan tempat ngumpul bapak-bapak.
Di dalam, disediakan area non-smoking (gambar di atas merupakan area non smoking-nya). Di situpun hanya kami wanita-wanita muda yang terdampar di ruangan, hehe. Rasanya tempat ini cukup dikenal, karena pengunjungnya cukup ramai di waktu brunch.
Menu yang disediakan seperti kedai kopi lainnya, berbagai jenis kopi, teh, roti bakar, pisang bakar, mie rebus, dan kawan-kawannya, yang membedakan adalah di sini disediakan beberapa menu makanan berat yang merupakan makanan khas Makassar seperti coto, konro, dan sebagainya, sayang saat kunjungan kemarin sang koki lagi pulang kampung, jadi beberapa menu tidak tersedia. Ada juga beberapa menu seafood & chinese food.
Teh Tarik & Juice Alpukat (IDR 14,5K)
I'm not a coffee drinker, tadinya mau pesan juice durian, eh kosong, akhirnya pilihan jatuh pada alpukat. Juicenya tidak manis, tapi bukan karena kebanyakan es, karena gak encer juga, mungkin memang tidak ditambahkan banyak susu.
Coto Makassar + Ketupat (IDR26K)
Entah kenapa, cukup penasaran dengan coto makassar-nya. Coto-nya disajikan dalam mangkuk yang gak terlalu besar, kita bisa pilih, mau daging saja, atau daging+jeroan. Temannya berupa ketupat. Coto-nya cukup pekat, namun saat dicoba rasanya agak plain. Mungkin karena itu disediakan berbagai pelengkap seperti garam, kecap, sambal, jeruk untuk kita racik sendiri sesuai selera, dan memang setelah mencampur beberapa atribut itu, akhirnya rasanya pas juga di lidah. Walaupun di mangkuk kecil, isinya cukup banyak dan nikmat. Ketupat yang disajikan ada 3, kirain memang sudah paketannya 3, ternyata saat bayar ditanya, ketupatnya berapa? Ealah, gak bilang-bilang diitungnya satuan.
Nasi Goreng Merah (IDR 25K)
Nasi goreng merahnya porsinya besar loh, nasinya banyak. Kalau untuk si teman, terlalu asin, tapi kalau buat saya yang suka asin, rasanya pas di lidah.
Pisang Bakar Kaya
Everything was so far so good, sampai kejadian si pisang bakar ini. Jadi setelah coto & nasi goreng sudah keluar dan malah hampir habis, pisang bakar si teman yang dipesan berbarengan belum keluar-keluar juga. Lalu si teman bertanya ke salah seorang pelayan, "Mba, pisang bakarnya belum yah?". Nah yang bikin kita langsung ilfeel adalah jawaban si pelayan...dengan nada ketus dia bilang, "Mana saya tahu, kan bukan saya yang terima pesanannya..." setelah beberapa saat baru dia bilang lagi, "Nanti deh saya tanyain..." Errr...
Kalau dilihat penampilannya padahal si pisang bakar ini harusnya gak memakan waktu lama penyajiannya, rasa-rasanya sih lupa dipesan. Pisangnya manis, selai kaya-nya juga enak.
Overall, makanan di sini cukup oke, kita kemarin gak nyobain kopi-nya sih, padahal kopi di sini konon yang wajib dicoba. Soal harga juga cukup dompet-friendly. Too bad, adalah servicenya yang bikin kita langsung ilfeel mendadak, belum lagi pas minta bill, di bill-nya banyak pesanan yang belum masuk dan salah jadi harus dihitung ulang lagi. Untuk sebuah tempat yang sudah buka di berbagai kota di Indonesia, dan namanya cukup dikenal, sayang sekali jika service-nya tidak diimprove.
Kedai Kopi Phoenam
Jalan KH. Wahid Hasyim No. 106
Jakarta 10340
Tidak ada komentar:
Posting Komentar