Double Bay...

Double Bay merupakan sebuah resto & lounge yang terbilang baru di Jakarta. Letaknya di Plaza Menteng / Hotel F1. Beberapa waktu lalu saya mendapat forward-an invitation dari Ellyna untuk menghadiri food tasting di Double Bay ini. Untungnya dekat dari kantor, after office hour jadi bisa langsung meluncur ke sini *nyengir*.

Space Double Bay bisa dibilang tidak terlalu besar, untuk interiornya dijelaskan mengusung konsep eclecticism (the borrowing of a variety of styles from different sources and combining them). Pengaplikasian konsep ini dapat terlihat seperti pada beberapa meja yang menggunakan beberapa tipe kursi berbeda dalam 1 meja, membuatnya menjadi unik. Secara keseluruhan suasana Double Bay membuatnya lebih cocok dikunjungi pada sore menjelang malam hari.

 

 

Next, ke bagian terpentingnya, yaitu food tasting :D

Note : Porsi makanan pada gambar-gambar di bawah adalah untuk keperluan food tasting, sedangkan harga merupakan yang tercantum di menu untuk porsi normal (lebih besar dari ukuran makanan untuk food tasting panel).

 Menteng Punch

 This beverage was just invented a few days before the food tasting. Ah, lucky us to be the several firsts to taste, bahkan belum ditentukan berapa harganya. Menteng Punch merupakan campuran dari sirsak, orange juice, serta blue curacçao (which you could barely tasted actually), making it one refreshing drink.

Baked Escargot Lemon Garlic Butter (IDR 70K++)

Smoked Salmon Mesclun Salad (IDR 50K++)

Untuk appetizer, setiap orang diberikan 1 piring yang terdiri dari 2 jenis makanan yaitu Baked Escargot & Smoked Salmon Salad. Untuk saladnya terdiri dari mesclun (a salad mix of assorted small, young salad leaves), tomat, candied cashew, parmesan cheese, & pastinya smoked salmon dengan dijon balsamic dressing. I'm not a salad lover, the candied cashew was a bit hard to chew at first, but still enjoyable after all.

Untuk escargotnya di-baked dengan red wine, shallot, dan lemon garlic butter. For my liking, more garlic is better, hehe.

Untuk entree, setiap orang diberi 2 options, yang masing-masing berisi 2 menu. Namanya para pada hobi makan, pasti pengen nyobain semuanya, pada akhirnya pada janjian sharing, jadi bisa nyobain semuanya, memang berbagi itu indah.

 Beef Burgundy (IDR 140K++)

Beef tenderloin glazed in red wine burgundy sauce, itu keterangan yang tertulis di menu. Lumayan enak, dagingnya juga empuk, but not my favorite of the night.

 Pan Fried Dory in Butter Sauce (IDR 70K++)

Dory-nya crunchy dan enak, mashed potato-nya juga superb, dilengkapi dengan bacon & butter sauce yang juga enak. Memang dory merupakan jenis ikan yang paling mudah disukai bagaimanapun pengolahannya, dan malam itupun, si dory dengan mudahnya memenangkan hati para pencicip. One hearty dish!

  Tijuana Salmon (IDR 130K++)

Salmonnya dibiarkan tidak terlalu matang, yang justru membuat saya suka teksturnya bagian dalamnya. For me, salmon is best served raw, I dislike the texture of cooked salmon. Tijuana salmon ini dilengkapi dengan lime cilantro sauce, I love cilantro! The sauce perfectly matched the salmon.

 

  Three Cheese Chicken (IDR 72K++)

Three Cheese Chicken merupakan dada ayam yang di-stuffed dengan 3 macam keju : mozzarella, yellow cheddar, dan juga parmessan, disajikan di atas tagliolini podomoro. A very acceptable dish.

Bellini

Setelah menyelesaikan entree, kami diberikan satu beverage, yang lagi-lagi belum ada di menu, namanya Bellini. Bellini merupakan mixtures dari sparkling wine & peach juice. Sejujurnya saya bukan penggemar wine, setelah beberapa kali mencoba, tetap gak suka, memang lidahnya agak katro mungkin. So, I  think I couldn't explain how good or how bad this drink is.

Belum, food tasting-nya belum selesai dengan kehadiran si Bellini. Pastinya belum lengkap kalau belum nyobain dessert.

 

  Butterscotch Apple Crumble (IDR 40K++)

Apple crumble-nya masih warm saat disajikan, dilengkapi dengan vanilla ice cream membuatnya lebih yummy!

  Royal Lemon Tart (IDR 40K++)

  

The Lemon Tart was nice, a mixture of sweet of sour, but nothing is too special about this dessert.

 My conclusions :

 The plus point : the food here is great!

The minus point : there's no non smoking area, but this isn't a minus point for smokers I guess.

Double Bay juga menyediakan menu breakfast sepanjang hari, juga menu Asia, termasuk makanan Indonesia. Overall, it was a nice dining experience, thank you for the invitation Double Bay :)

-------
Double Bay
Plaza Menteng GF 9 – 10
Jl. HOS Cokroaminoto 79
Central Jakarta 10310, Indonesia
Tel. (021) 390.76.23/24
Fax. (021) 837.944.64

Pelangi Seafood...[CLOSED]

Di sekitaran rumah saya, cukup banyak pilihan tempat makan untuk keluarga. Ada 1 restoran yang belakangan jadi favorit keluarga saya, yaitu Pelangi. Pelangi merupakan rumah makan, yang spesialisasinya di seafood & chinese food ala Makassar. Di Makassar sendiri juga ada restoran Pelangi ini, kalau di Jakarta ada di Green Ville, Wahid Hasyim, dan daerah Boulevard-Jak Ut.

Secara tempat, boleh dibilang gak ada yang istimewa, dan soal keramaian-pun mungkin kalah ramai dengan restoran yang sudah duluan ada di sekitarnya dan sudah banyak fans fanatik-nya. Nah, langsung saja ke makanan-nya.

Sambal

Gak lama setelah mesan, keluar beberapa macam sambal ini (ada 1 lagi yang ketinggalan & gak ada di gambar). Biasanya, beberapa macam sambal ini dicampur menjadi satu untuk cocolan, sesuai selera saja.

 

Nasi Goreng Merah (IDR 25K)

Nasi goreng merahnya porsi-nya mantap! Kalau untuk makan sendiri sih kayaknya gak abis, apalagi kalau untuk makan tengah. Rasanya enak! Warna merah-nya itu dihasilkan oleh pasta tomat, yang katanya tomat-nya khusus, dikirim langsung dari sumbernya (padahal lupa kemarin dijelasin dari mana), jadi bukan saos tomat botol-an. Ini merupakan salah satu menu favorit di sini, buktinya selama kami makan di sini, banyak yang order untuk delivery menu ini.

 Coto Makassar (IDR 18K)

Coto-nya juga enak! Sambal-nya ga terlalu pedas, dan isinya seperti biasa boleh pilih mau campur atau tidak. Kalau saya biasa daging+babat. Yang namanya coto dan kawan-kawannya rata-rata setiap orang berbeda seleranya, kalau mama saya suka banyak jeruk, saya sukanya banyak sambal+bawang, papa saya gak terlalu suka campur-campur, jadi ada baiknya minta mangkok masing-masing lagi untuk mencampur sesuai keyakinan masing-masing, hehehe.

 Ikan Bandeng Tanpa Duri Bakar (IDR 55K)

Pada dasarnya, saya lebih suka segala sesuatu yang digoreng, tapi kalau makan sama sang health-concern mom, pastinya kalau pesan ikan maunya dibakar pure (sama sekali tidak digoreng). Kalau gak pake apa-apa yah jadinya tawar, tapi kalau dicampur sambal di atas, enak juga, dagingnya lembut, dan gak berasa amis.

 

  Capcay Goreng (IDR 28K)

Capcay goreng-nya juga porsinya mantap! Isinya ada berbagai sayur, bakso ikan, gorengan daging, jamur, dsb. Rasanya enak!

 Mie Goreng Garing/Titi (IDR 25K)

Mie titi merupakan mie goreng kering ala Makassar. Sebenarnya serupa dengan i fu mie, hanya saja mie yang digunakan tipis. Mie keringnya disiram dengan kuah seperti capcay dengan sayuran, telur, udang, bakso, gorengan daging, cumi, dan masih diberikan 1 mangkok kecil kuah siraman lagi+isi seandainya kurang. Nyam!

 Es Palu Butung (IDR 13K)

Kalau kata papa saya dari rumah, "Nanti papi mau pesan es klapa buntung.." haha. Maksudnya es palu butung ini yang merupakan dessert khas Makassar. Isinya es serut yang disiram sirup & susu, bubur putih yang terbuat dari santan dkk, pisang. Saya bukan penggemar segala macam es seperti es serut, es putar, es campur, es cendol dan kawan-kawan sejawatnya, jadi soal rasa, buat saya sama aja semuanya :p

Soal rasa... Pelangi memuaskan, soal porsi.. puas banget, soal harga... friendly banget! Nampaknya itu alasan kami memfavoritkan tempat ini :D

-------

Pelangi Seafood

Komp. Ruko Green Ville Blok AS no. 34

Jakarta Barat

Tel. (021) 560 7807

Ocha & Bella...

 Ocha & Bella merupakan tempat makan yang hip mulai pertengahan tahun lalu. Dari namanya menggambarkan nuansa Jepang & Italia di mana restoran ini memang menyajikan menu khas 2 negara tersebut. Letaknya ada di area Menteng, tepatnya di Wahid Hasyim.

 Tak heran jika banyak orang yang tertarik mengunjungi Ocha & Bella, tempatnya sangat menarik dan nyaman. Tak hanya digemari warga ibukota, pada kunjungan kemarin, banyak juga expat yang menghabiskan waktunya di sini. Di sini terdapat area indoor dan outdoor. Tapi kalau datang di siang hari, lebih baik duduk di area indoor, namun area outdoornya tak kalah menarik, lumayan juga buat foto-foto, hehehe.

Design pada menu, coaster, dan tatakan makan tak kalah menariknya, apalagi untuk orang grafis seperti saya, ini sangat penting, untuk memanjakan mata.

 

 Pada bagian menu Italia-nya terdapat section antipasti, pizze, pasta, salad, soup, dan sebagainya, untuk menu Jepang-nya ada burger, sushi, salad, gorengan, juga bakar-bakaran. Sedang untuk minuman ada berbagai liquor, teh, kopi, juice, dan lainnya.

 

 Chai Latte (IDR 30K++)

 

  Raspberry Classic Iced Lemon Tea (IDR 35K++)

 Green Tea Latte (IDR 30K++)

Dari ketiga minuman di atas, rasanya tidak ada yang terlalu berkesan. Untuk chai latte rasanya agak unik, dengan potongan cincau di dalamnya, but not my kinda drink. Pesanan saya sendiri Green Tea Latte, rasanya cukup segar, tapi terlalu encer for my liking.

  Complimentary Bread (Free)

Seperti kebanyakan restoran Italia lainnya, Ocha & Bella menyediakan complimentary bread for free, dengan pelengkap olive oil & balsamic vinegar. Rotinya lembut & chewy, me likey :D

Salciccia Pizze (IDR 90K++)

Karena sebelum ke sini, saya dan teman-teman sudah makan siang, jadi kita pesan pizza saja untuk di-share. Salciccia berisi pork sausage, chili dengan base mozarella & tomato. Overall enak, rotinya empuk, dengan sensasi pedas dari chili-nya :)

Kalau dari segi harga, Ocha & Bella memang cukup pricey, ditambah dengan 10% government tax, dan 10% service charge. Tapi harus diakui, Ocha & Bella merupakan tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama untuk hang out bersama teman-teman :)

 

-------
Ocha & Bella
Jl. KH Wahid Hasyim No. 70
Kebon Sirih - Menteng - Jakarta Pusat
Tel. 021 310 5777
www.ochaandbella.com

The Baked Goods...

The Baked Goods merupakan sebuah toko kue di penghujung Jalan Sabang. Tempatnya tidak terlalu besar, cocok untuk sekedar duduk nge-teh sambil makan kue bersama teman. Toko kue ini merupakan milik presenter Erwin Parengkuan beserta istrinya. Belakangan cukup banyak yang membahas toko ini, jadi daripada penasaran, meluncurlah saya ke sana.

Selain cake, The Baked Goods juga menawarkan cookies, sandwich, quiche, dan beberapa menu dessert.

 The top 3 favorite cakes.

Di atas merupakan pesanan saya & teman-teman, 3 kue yang konon paling favorit di sini.

 Carrot Cake with Cream Cheese Frosting  (IDR 22K+)

Carrot cake-nya cukup padat, tidak terlalu manis, quite good.

 

  Bublanina  (IDR 20.5K+)

Bublanina ini merupakan kue khas Czech, tidak terlalu manis juga, dengan taburan crumble di atasnya. Buat saya, lebih enak dimakan hangat. Basically, saya bukan penggemar buah-buahan, so, this won't be on my top list, hehe.

 Cheesecake  (IDR 24K+)

 Dari ketiga kue yang dipesan, jujur favorit saya cheesecake ini, walaupun kata teman saya cheesecake terlalu cheese, maksud dia, tidak seperti cheesecake lain yang ada rasa lemon-nya, atau lebih manis. Saya suka adalah pie-nya, manisnya pas, selaras dengan asinnya keju. Not the best cheesecake I ever had sih, but not bad either.

Rasa penasaran terjawab sudah. Kalau disesuaikan dengan selera pribadi sih, The Baked Good ada di skala quite good. Need more details on the menu and prices? Just check their website :)

-------
The Baked Goods
Jl. Haji Agus Salim No.16. Sabang,
Menteng, Jakarta Pusat 10340
Tel. 021 31909015
thebakedgoods.co.id

Kedai Kopi Phoenam...

Kedai Kopi Phoenam, merupakan kedai kopi asal Makassar yang sudah ada sejak tahun 1940-an. Salah satu cabangnya di Jakarta terdapat di Wahid Hasyim. Memasuki bagian depan kedai kopi ini, bisa dibilang hampir semua pengunjungnya adalah bapak-bapak, memang sedianya kedai kopi di daerah-daerah biasanya merupakan tempat ngumpul bapak-bapak.

Di dalam, disediakan area non-smoking (gambar di atas merupakan area non smoking-nya). Di situpun hanya kami wanita-wanita muda yang terdampar di ruangan, hehe. Rasanya tempat ini cukup dikenal, karena pengunjungnya cukup ramai di waktu brunch.

Menu yang disediakan seperti kedai kopi lainnya, berbagai jenis kopi, teh, roti bakar, pisang bakar, mie rebus, dan kawan-kawannya, yang membedakan adalah di sini disediakan beberapa menu makanan berat yang merupakan makanan khas Makassar seperti coto, konro, dan sebagainya, sayang saat kunjungan kemarin sang koki lagi pulang kampung, jadi beberapa menu tidak tersedia. Ada juga beberapa menu seafood & chinese food.

Teh Tarik & Juice Alpukat (IDR 14,5K)

I'm not a coffee drinker, tadinya mau pesan juice durian, eh kosong, akhirnya pilihan jatuh pada alpukat. Juicenya tidak manis, tapi bukan karena kebanyakan es, karena gak encer juga, mungkin memang tidak ditambahkan banyak susu.

 Coto Makassar + Ketupat (IDR26K)

Entah kenapa, cukup penasaran dengan coto makassar-nya. Coto-nya disajikan dalam mangkuk yang gak terlalu besar, kita bisa pilih, mau daging saja, atau daging+jeroan. Temannya berupa ketupat. Coto-nya cukup pekat, namun saat dicoba rasanya agak plain. Mungkin karena itu disediakan berbagai pelengkap seperti garam, kecap, sambal, jeruk untuk kita racik sendiri sesuai selera, dan memang setelah mencampur beberapa atribut itu, akhirnya rasanya pas juga di lidah. Walaupun di mangkuk kecil, isinya cukup banyak dan nikmat. Ketupat yang disajikan ada 3, kirain memang sudah paketannya 3, ternyata saat bayar ditanya, ketupatnya berapa? Ealah, gak bilang-bilang diitungnya satuan.

 Nasi Goreng Merah (IDR 25K)

Nasi goreng merahnya porsinya besar loh, nasinya banyak. Kalau untuk si teman, terlalu asin, tapi kalau buat    saya yang suka asin, rasanya pas di lidah.

 Pisang Bakar Kaya

Everything was so far so good, sampai kejadian si pisang bakar ini. Jadi setelah coto & nasi goreng sudah keluar dan malah hampir habis, pisang bakar si teman yang dipesan berbarengan belum keluar-keluar juga. Lalu si teman bertanya ke salah seorang pelayan, "Mba, pisang bakarnya belum yah?". Nah yang bikin kita langsung ilfeel adalah jawaban si pelayan...dengan nada ketus dia bilang, "Mana saya tahu, kan bukan saya yang terima pesanannya..." setelah beberapa saat baru dia bilang lagi, "Nanti deh saya tanyain..." Errr...

Kalau dilihat penampilannya padahal si pisang bakar ini harusnya gak memakan waktu lama penyajiannya, rasa-rasanya sih lupa dipesan. Pisangnya manis, selai kaya-nya juga enak.

Overall, makanan di sini cukup oke, kita kemarin gak nyobain kopi-nya sih, padahal kopi di sini konon yang wajib dicoba. Soal harga juga cukup dompet-friendly. Too bad, adalah servicenya yang bikin kita langsung ilfeel mendadak, belum lagi pas minta bill, di bill-nya banyak pesanan yang belum masuk dan salah jadi harus dihitung ulang lagi. Untuk sebuah tempat yang sudah buka di berbagai kota di Indonesia, dan namanya cukup dikenal, sayang sekali jika service-nya tidak diimprove.

-------
Kedai Kopi Phoenam
 Jalan KH. Wahid Hasyim No. 106
Jakarta 10340