Belakangan, di Jakarta makin banyak restoran/gerai ramen yang dibuka, salah satunya Hachimaki ini. A friend of mine, sangat merekomendasikan tempat ini, menurut dia, ramen di sini lebih mantap dari Hakata Ikkousha. Hachimaki ini letaknya di daerah PIK, daerah yang jarang banget gw kunjungi. Sepanjang ruko-ruko di sana, memang banyak banget restoran-restoran yang cukup menarik.
Hachimaki sendiri sebenarnya berarti ikat kepala ala Jepang, yang biasa suka dipakai di komik-komik, yang dipakai si tokoh untuk menyemangati orang lain atau dirinya sendiri. Kalau hubungan ramen-nya dan ikat kepala gw kurang tau, hehe.
Waktu itu, gw duduk di lantai dua. Nuansa interior di Hachimaki ini didominasi dengan warna merah. Pas datang hari Sabtu, restorannya tidak terlalu ramai.
Di meja tersedia condiments seperti chili oil, kecap, wijen, dan kawan-kawannya. Untuk menu-nya sendiri dimulai dari appetizer ada gyoza, chuka kurage, wakame, lidako, dkk. Untuk ramen juga ada berbagai macam, juga ada udon, dan menu don-donan untuk yang lebih prefer nasi.
The orders :
The orders :
Karaage Ramen (35K++)
Ramen-nya disajikan terpisah dengan karaage + nori-nya. Untuk karaage-nya sendiri lumayan, tapi bumbunya kurang gimana gitu.
Ramen-nya disajikan terpisah dengan karaage + nori-nya. Untuk karaage-nya sendiri lumayan, tapi bumbunya kurang gimana gitu.
Karai Ramen (38K++)
Karai ramen ini seperti Jigoku ramen di Sanpachi, ramen dengan level kepedasan yang bisa kita pilih dari 1-semampunya, hehe. Model ramen-nya pun mirip dengan Sanpachi. Isinya pork slice, telor, jamur. Kemarin gw pesan cukup level 1 aja, hehe, terlalu pedas mengurangi kenikmatan. Untungnya level 1 pedasnya pas, walo perlu ditambah sedikit cabe lagi, dan tambah wijen biar lebih wangi, nyamm! Tingkat kepedasan level 1 dan level 2 ternyata cukup signifikan bedanya, si teman yang pesan level 2 perlu break 2 kali baru bisa menghabiskan ramennya, hihihi. Lebih baik pesan level 1, tambahin cabe sendiri.
Karai ramen ini seperti Jigoku ramen di Sanpachi, ramen dengan level kepedasan yang bisa kita pilih dari 1-semampunya, hehe. Model ramen-nya pun mirip dengan Sanpachi. Isinya pork slice, telor, jamur. Kemarin gw pesan cukup level 1 aja, hehe, terlalu pedas mengurangi kenikmatan. Untungnya level 1 pedasnya pas, walo perlu ditambah sedikit cabe lagi, dan tambah wijen biar lebih wangi, nyamm! Tingkat kepedasan level 1 dan level 2 ternyata cukup signifikan bedanya, si teman yang pesan level 2 perlu break 2 kali baru bisa menghabiskan ramennya, hihihi. Lebih baik pesan level 1, tambahin cabe sendiri.
Suppa Ramen (35K++)
Suppa ramen ini cenderung ke pedas-asam rasanya (katanyaaa). Yang pasti waktu coba kuahnya menurut gw lebih thick rasanya dari Karai ramen, lebih berasa lemak ayam (karena Suppa ramen-nya pesan yang ayam).
Suppa ramen ini cenderung ke pedas-asam rasanya (katanyaaa). Yang pasti waktu coba kuahnya menurut gw lebih thick rasanya dari Karai ramen, lebih berasa lemak ayam (karena Suppa ramen-nya pesan yang ayam).
Tonkotsu Ramen (38K++)
Tonkotsu ramen-nya seperti tonkotsu ramen biasanya, dengan warna ke-krem-an dan rasanya thick. Di bagian depan menu ditulis, kaldunya dibuat selama 2 hari. Ini favorit temen gw, kalo gw lebih prefer Karai ramen.
Tonkotsu ramen-nya seperti tonkotsu ramen biasanya, dengan warna ke-krem-an dan rasanya thick. Di bagian depan menu ditulis, kaldunya dibuat selama 2 hari. Ini favorit temen gw, kalo gw lebih prefer Karai ramen.
Mochi Durian (20K++)
Gw cuma nyobain bagian es-krimnya aja. Kalau es-krimnya seperti es krim durian biasa yang tidak terlalu kental.
Kesimpulan, buat gw, ramen di Hachimaki ini mirip dengan Sanpachi, tapi dengan harga lebih murah, hehe. Kalau mau dibandingkan dengan Hakata Ikkousha, menurut gw beda tipe sih, dari bentuk ramen-nya beda, broth-nya juga beda, porsi yang pasti lebih cocok ama gw Hakata Ikkousha, kalau rasa dua-duanya cocok di lidah. Tapi kalau mau sedikit lebih santai dan ga suka antri, Hachimaki boleh banget dicoba.
-------Gw cuma nyobain bagian es-krimnya aja. Kalau es-krimnya seperti es krim durian biasa yang tidak terlalu kental.
Kesimpulan, buat gw, ramen di Hachimaki ini mirip dengan Sanpachi, tapi dengan harga lebih murah, hehe. Kalau mau dibandingkan dengan Hakata Ikkousha, menurut gw beda tipe sih, dari bentuk ramen-nya beda, broth-nya juga beda, porsi yang pasti lebih cocok ama gw Hakata Ikkousha, kalau rasa dua-duanya cocok di lidah. Tapi kalau mau sedikit lebih santai dan ga suka antri, Hachimaki boleh banget dicoba.
Ramen Hachimaki
Bukit Gold Mediterania
Ruko Cordoba Blok A19
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Tel. 021 5698 3422/23
iya ya belakangan ini kayaknya banyak banget resto ramen di jkt... :)
BalasHapusgua ama ramen ya just ok.. gak gimana2 amat... :D
gw sih juga sebenernya lebih suka mie ayam/mie babi biasa...cuma yah penduduk Jakarta gitu, model latah yang lagi trend :p
HapusMe uda pernah nyoba 2-2 nya nia, malah nyoba si hachimaki duluan, si hakata br belakangan, tp soal lidah emang cocok- cocokan ya, me sekeluarga ngefans banget sama si hakata, padahal awalnya tuh mau makan kwetiau cie mei di sebrangnya hakata kirian dikit, eh dasar leher bengkok tutup hari itu si cie mei, jadilah nyebrang nyobain hakata yg ajubegile byk amat yg antri.. Tp ya ga nyesel ngantri jg si hehe maknyuss kuahnya.
BalasHapusyep, bener Me, cuma ada juga orang yang ga rela antri-antri buat makanan, hehe :D
HapusNia udah buka cabang loh hachimaki di CP, opening promo ada diskon 10% terakhir tgl 02 kemarin. Setelah nyobain karai level 1 (spt saranmu :) ) emang pedes karena ada rawit nya. Lebih suka hakata, btw udah nyobain santouka belum (cmiiw)
BalasHapusbelom nyobain neh, ramai selalu, dan lumayan mahal Santouka, tapi pasti nyobain nanti :D
Hapus