Food attack!

Beberapa saat sekali, pasti gw mengepost review borongan seperti ini, hehe. Biasa, hasil bongkar folder foto, sekaligus untuk mengisi kekosongan di blog ini. Mari kita mulai :)

1. Golden Egg Tart

Portugese egg tart (@ IDR 6,6K)

Beberapa saat lalu, pas lagi ke Gandaria City, Ellen merekomendasikan egg tart ini ke gw, dan bener aja, enyaaaak portugese egg tartnya. Golden egg tart ini merupakan sebuah bakery yang menjual roti dan berbagai jenis egg tart, dan favoritnya udah pasti si portugese egg tart ini. Apalagi dimakan pas anget-anget, manis, wangi, pinggirannya crispy, nyamm! Sayangnya Golden Egg Tart Bakery ini ada-nya di tempat-tempat yang jauh dari rumah. Selain di Gandaria City, ada juga di Living World, BSD, dan Kelapa Gading.

2. Tamani Express

Chicken Steak (@ IDR 39,5K)

Beberapa tahun lalu, Tamani Cafe lagi tenar-tenarnya, dan gw baik dengan teman ataupun keluarga lumayan sering mengunjungi Tamani di berbagai cabang-nya. Dulu, salah satu favorit gw adalah Chicken Steak-nya. Karena sempet kangen, waktu ke Food Louver-Grand Indonesia, jadilah gw mesen Chicken Steak ini. Rasanya mungkin masih sama, hanya saja sekarang karena udah banyak mencoba makanan lain, rasanya jadi ga seiistimewa dulu, hehe.

3. Zenbu

Salmon Salad (IDR 30K+)

Pada kunjungan ke-sekian di Zenbu, kali itu gw abis makan (tapi tetep makan lagi). Akhirnya gw pesen salmon salad ini, dengan ramen (boleh pilih lobak ato ramen). Isinya ada telur, tomat, ham, juga wakame. Judulnya sih salmon salad, tapi seperti terlihat di gambar, salmon-nya cuma segitu aj di atas, huhuhuhu. Overall rasa-nya sih lumayan, asem-asem seger.

4. WMiitem

Miitem Basil Pesto (IDR 37,5K)

WMiitem basil pesto, udah pasti membuat gw penggemar pesto penasaran. Rasa-nya lumayan, hanya saja yah gitu, ga ad daging-nya, hehe.

5. Fatburger

Vanilla Milkshake

Single Fatburger + egg

Seorang Pendeta dari US yang sempat kerjasama dengan gereja gw sangat merekomendasikan Fatburger ini, yang membuat gw penasaran, seperti apa sih rasa burger yang didoyanin om Bule ini? Pas waktu itu ad voucher, untuk single Fatburger, yah lumayanlah bisa nyoba juga. Single fatburger-nya gw tambahin egg (supaya lebih kenyang, hehe). Burgernya sih enak, tapi agak tawar menurut gw, need more sauce, tapi buat kakak gw, fatburger ini enak banget. Karena paketan voucher-nya pake milkshake, jadilah gw makan si burger ini ditemani si vanilla milkshake (ini bener-bener bikin fat). Milkshake-nya yah untuk gw yah biasa aja, abis ga terlalu doyan susu & manis, tapi untuk kakak ipar gw, milkshake-nya top!

6. Tin Pan Alley

Creamy Pesto Chicken Penne (IDR 59K)

Pork Chop with Homemade Cranberry Sauce (IDR 105K)

Apple Crumble Pie + Vanilla Ice Cream (IDR 35K+12K)

Ini hasil beberapa kali mampir ke Tin Pan Alley setelah kunjungan pertama yang pernah gw buat postnya. Penne Pestonya biasa, kurang berasa pesto-nya. Pork Chopnya enak! Apple Crumble-nya juga lumayan, tapi gw jauh lebih suka chocolate & carrot cake-nya.

7. Komala's

Martabak Ceylon

Banana Leaf

Ini juga hasil tukar voucher, hehe. Gw suka makanan-makanan di Komala's, hanya saja cukup pricey, jadi harus menunggu promo discount. Martabak ceylon-nya enak, ditemani sama bumbu kari & acar, isinya gw ga tau apaan, berasa-nya emang kayak daging cincang, tapi di sini kan resto vegetarian, jadi ga tau terbuat dari apa isinya. Banana Leafnya juga enak, dan spicy! Tapi pedes-pedes enak. Nasi-nya dari beras long grain, untuk daging-dagingannya sekali lagi gw ga tau terbuat dari apa, ditemani sepotong papadum.

8. Fish & Co

Singapore Fish & Chips (IDR 79K)

Seafood Platter for 1 (IDR 139K)

Al Fungi Spaghetti (IDR 65K)

Fish & Co sudah beberapa lama mengeluarkan menu fish & chips dari berbagai belahan dunia, salah satunya singapore fish & chips. Fish & Chipsnya sama seperti yang biasa, hanya saja disiram dengan chili crab sauce. Gw lebih suka fish & chips yang biasa sih. Untuk fish platter-nya overall okay, tapi ga sampe spesial untuk gw. Al fungi spaghetti-nya juga enak. Yah makanan di sini memang enak semua kayaknya :)

9. Killiney Kopitiam

Singapore Mee Goreng (IDR 29,272)

Mee goreng-nya enak, hanya saja porsinya kecil, hehe.

10. De Gourmet

De Gourmet Mushroom Spaghetti with Pesto Sauce (IDR 32K)

De Gourmet merupakan restoran di dalam Foodhall. Untuk spaghetti di atas, dengan rasa yang lumayan enak, porsi pas, dan harganya itu udah nett, menurut gw sangat worth it :D

11. Brussels Spring

Nasi Goreng Buntut

Menu andalah Brussels Spring sih sebenarnya waffel yah, tapi tiap ke sana, gw malah mesen menu ala Indonesia-nya, hehe. Pertama, nasi goreng buntut, yang gw lupa harga-nya. Rasa seinget gw lumayan. Kedua kali, gw akan Soto Seger (ga ada fotonya, maap), nasi + semangkuk sup isi campuran daging, paru, dan babat seharga kalau ga salah 30ribu. Di luar dugaan, sotonya enak loh.

12. Cashiok

Siapa suka ngemil kacang? Nah harus coba yang satu ini, Cashiok Nuts, yaitu kacang mede (cashew nuts) yang berlapis tepung & dibumbui sehingga jadi crunchy dan enyak! Ada rasa garlic, wasabi, mayo, dan juga blackpepper. Biasa-nya kalau orang tua sukanya yang garlic, yang masih muda-muda demen-nya yang wasabi (dengan catatan suka wasabi loh yah), dan yang suka rasa sedikit unik, suka yang mayo. Per kantong isi-nya 100gr, kalo ada yang penasaran ato pengen coba, boleh pesen ke gw langsung (just e-mail me or comment & leave your e-mail) :)

Fiuuh, cape juga ngetik post ini. Cukup dulu untuk sekarang yaa, see ya in the next post! :D

Ramen Hachimaki...

Belakangan, di Jakarta makin banyak restoran/gerai ramen yang dibuka, salah satunya Hachimaki ini. A friend of mine, sangat merekomendasikan tempat ini, menurut dia, ramen di sini lebih mantap dari Hakata Ikkousha. Hachimaki ini letaknya di daerah PIK, daerah yang jarang banget gw kunjungi. Sepanjang ruko-ruko di sana, memang banyak banget restoran-restoran yang cukup menarik.

Hachimaki sendiri sebenarnya berarti ikat kepala ala Jepang, yang biasa suka dipakai di komik-komik, yang dipakai si tokoh untuk menyemangati orang lain atau dirinya sendiri. Kalau hubungan ramen-nya dan ikat kepala gw kurang tau, hehe.

Waktu itu, gw duduk di lantai dua. Nuansa interior di Hachimaki ini didominasi dengan warna merah. Pas datang hari Sabtu, restorannya tidak terlalu ramai.

Di meja tersedia condiments seperti chili oil, kecap, wijen, dan kawan-kawannya. Untuk menu-nya sendiri dimulai dari appetizer ada gyoza, chuka kurage, wakame, lidako, dkk. Untuk ramen juga ada berbagai macam, juga ada udon, dan menu don-donan untuk yang lebih prefer nasi.

The orders :

Karaage Ramen (35K++)

Ramen-nya disajikan terpisah dengan karaage + nori-nya. Untuk karaage-nya sendiri lumayan, tapi bumbunya kurang gimana gitu.

Karai Ramen (38K++)

Karai ramen ini seperti Jigoku ramen di Sanpachi, ramen dengan level kepedasan yang bisa kita pilih dari 1-semampunya, hehe. Model ramen-nya pun mirip dengan Sanpachi. Isinya pork slice, telor, jamur. Kemarin gw pesan cukup level 1 aja, hehe, terlalu pedas mengurangi kenikmatan. Untungnya level 1 pedasnya pas, walo perlu ditambah sedikit cabe lagi, dan tambah wijen biar lebih wangi, nyamm! Tingkat kepedasan level 1 dan level 2 ternyata cukup signifikan bedanya, si teman yang pesan level 2 perlu break 2 kali baru bisa menghabiskan ramennya, hihihi. Lebih baik pesan level 1, tambahin cabe sendiri.

Suppa Ramen (35K++)

Suppa ramen ini cenderung ke pedas-asam rasanya (katanyaaa). Yang pasti waktu coba kuahnya menurut gw lebih thick rasanya dari Karai ramen, lebih berasa lemak ayam (karena Suppa ramen-nya pesan yang ayam).

Tonkotsu Ramen (38K++)

Tonkotsu ramen-nya seperti tonkotsu ramen biasanya, dengan warna ke-krem-an dan rasanya thick. Di bagian depan menu ditulis, kaldunya dibuat selama 2 hari. Ini favorit temen gw, kalo gw lebih prefer Karai ramen.

Mochi Durian (20K++)

Gw cuma nyobain bagian es-krimnya aja. Kalau es-krimnya seperti es krim durian biasa yang tidak terlalu kental.

Kesimpulan, buat gw, ramen di Hachimaki ini mirip dengan Sanpachi, tapi dengan harga lebih murah, hehe. Kalau mau dibandingkan dengan Hakata Ikkousha, menurut gw beda tipe sih, dari bentuk ramen-nya beda, broth-nya juga beda, porsi yang pasti lebih cocok ama gw Hakata Ikkousha, kalau rasa dua-duanya cocok di lidah. Tapi kalau mau sedikit lebih santai dan ga suka antri, Hachimaki boleh banget dicoba.

-------
Ramen Hachimaki
Bukit Gold Mediterania
Ruko Cordoba Blok A19
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Tel. 021 5698 3422/23

Gorengan!

Abang gorengaaaa...n, jual tahu tempeeee, bakwan pisang ade, cireng, ubi, kue bola. Does anyone know that song? Hehehe, itu adalah petikan lagu Abang Gorengan by The Nunung CS.
Jumat sore, mendung-mendung, sambil ngeteh, tiba-tiba gw teringat tentang gorengan.

Ya! Gorengan, salah satu jajanan khas Indonesia. Dulu banyak tukang gorengan menjajakan gorengannya, dengan memanggul dan berjalan kaki keliling. Di sisi sebelah ada kompor & wajan dan di sisi satunya display gorengan yang bisa langsung dipilih pembeli. Kalau sekarang, lebih banyak tukang gorengan yang menggunakan gerobak, dan mangkal di kawasan sekitar sekolah, perkantoran, dan lainnya.

Dulu, gw inget waktu masih kecil, harga 1 pcs gorengan sekitar 100 rupiah, kalau sekarang ini, ada yang menjual 2000/3pcs, bahkan 1000/pcs. Pilihan gorengan pun bervariasi di setiap tukang gorengan, yang standard adalah : tahu, tempe, bakwan, singkong, pisang, dan ubi, yang lebih lengkap biasanya ada risol, combro, dan cireng, kadang ada juga yang jual pisang molen.

Kenapa gorengan begitu digemari? Simpel, karena murah, dan enak, hehehehe. Apalagi model gw, yang demennya asin & kriuk-kriuk. Tapi, pasti ada juga nilai minusnya, yaitu ga sehat! Seringkali minyak untuk menggorengnya dipakai berulang-ulang kali sampai butek warnanya, udah gitu bungkusannya berupa kertas bekas. Lebih parah lagi ada yang menggunakan plastik yang digoreng bersama gorengannya supaya hasilnya lebih renyah dan tahan lama. Serem yah.

Sekarang soal gorengan favorit, setiap orang pasti punya gorengan favoritnya. Kalo gw, udah pasti cireng! Tapi ga semua tukang gorengan cireng-nya enak sih. Salah satu tukang gorengan di belakang kantor cireng-nya cocok banget ma lidah gw, tapi tenang, jarang kok beli-nya. Cireng padahal cuma tepung yang digoreng, tapi kok bisa enak gitu yah (lebai). Kedua risol, tapi yang isinya banyak, kalo yang isinya cuma brapa helai bihun sih males banget. Ketiga combro, tapi yang pedes jangan yang manis. Kadang kalo lagi mood (beli gorengan aja pake mood) gw jg doyan tempe, ato singkong goreng.

Cireng & Combro

How about ya readers? What's your favorite gorengan?